8 Faktor Penyebab Menstruasi Terlambat

Sumber: Photo by Nadezhda Moryak on pexels

Keterlambatan menstruasi biasanya menjadi tanda awal pada kehamilan. Tetapi beberapa wanita lain yang sedang tidak mengandung juga dapat mengalami keterlambatan menstruasi. Keterlambatan menstruasi juga terkadang terjadi dikarenakan gangguan kesehatan yang perlu penangan dari dokter. Maka dari itu penting bagi wanita untuk mengetahui batas keterlambatan menstruasi dan kapan waktu yang tepat untuk menemui dokter. Pada umumnya, wanita mengalami menstruasi setiap bulannya. Meskipun siklus menstruasi tiap wanita berbeda-beda namun, siklus yang normal adalah 21-35 hari, terhitung dari hari menstruasi terakhir. Maka apabila siklus menstruasi terjadi pada lebih dari 35 hari maka dapat dikatakan bahwa wanita mengalami keterlambatan. 

Berikut beberapa faktor-faktor penyebab keterlambatan menstruasi selain kehamilan:

1. Stres

Stres dapat menjadi pemicu keterlambatan menstruasi, terdapat hormon gonadotropin dan hipotalamus dalam bagian otak yang bertanggung jawab untuk mengatur siklus menstruasi. Oleh karena itu ketika tubuh mengalami stres secara fisik maupun mental bisa menjadi alasan mengapa seseorang telat menstruasi. Saat dalam keadaan stres dan kelelahan, produksi hormon estrogen dan progesteron, dan hormon lainnya dalam tubuh menjadi kacau yang mengakibatkan siklus menstruasi menjadi terganggu. Dalam beberapa kasus, hal ini dapat menyerupai kehamilan palsu. Oleh karena itu, atasi stresmu dengan beberapa relaksasi, mengubah pola hidup menjadi lebih sehat, dan rutin melakukan olahraga.

2. Obesitas

Kondisi penambahan berat badan bisa memicu perubahan hormon pada wanita. Sebab ketika wanita mengalami kondisi penambahan berat badan secara berlebih produksi hormon estrogen menjadi lebih banyak. Sehingga ovulasi (pelepasan sel telur) menjadi lambat dan lapisan endometrium menjadi tebal, yang menyebakan darah menstruasi menjadi lebih banyak dan tidak teratur. Tetapi perlu diketahui juga bahwa obesitas yang tidak ditangani dapat menimbulkan sumber masalah kesehatan lainnya pada tubuh. Tidak hanya keterlambatan menstruasi, tetapi juga dapat beresiko tinggi untuk mengalami diabetes dan tekanan darah tinggi. 

3. Penurunan Berat Badan Secara Drastis

Kondisi berat badan yang turun secara drastis juga dapat mempengaruhi hormon hipotalamus dan membuat telat menstruasi. Jika berat badan terlalu rendah dari berat badan ideal, fungsi tubuh akan terganggu dan mempengaruhi proses ovulasi pada tubuh wanita. Mengatasi gangguan makan dan meningkatkan berat badan secara sehat bisa membantu siklus menstruasi menjadi normal.

4. Kebiasaan merokok

Kebiasaan merokok juga dapat menjadi faktor keterlambatan menstruasi pada wanita. Hal ini dikarenakan zat-zat yang ada di dalam rokok, termasuk salah satunya yaitu nikotin dapat mempengaruhi hormon estrogen dan progesteron yang berperan dalam siklus menstruasi.

5. Sindrom Ovarium Polikistik (Polycystic Ovary Syndrome/PCOS)

Polycystic ovary syndrome atau yang disingkat PCOS merupakan suatu kelainan hormonal yang menyebabkan tubuh wanita memproduksi lebih banyak hormon androgen. Kondisi ini tentu saja membuat menstruasi menjadi tidak teratur atau bahkan menghentikannya. Pada remaja yang mengalami PCOS, proses pelepasan sel telur tidak akan bisa terjadi. Hal ini dikarenakan indung telur wanita yang mengalami kondisi PCOS akan dipenuhi oleh folikel atau gelembung-gelembung sel yang mencegah telur tersebut untuk matang dan terlepas. Walau penyebab PCOS sendiri belum diketahui secara pasti, tetapi diduga berkaitan dengan kondisi lain, seperti resistensi insulin dan sindrom metabolik. Selain menjadi pemicu telatnya menstruasi, PCOS juga menyebabkan timbulnya gejala lain. Contohnya adalah jerawat, penambahan berat secara tiba-tiba, dan masalah kesuburan pada wanita. 

6. Penyakit Kronis

Penyakit kronis seperti diabetes dan penyakit celiac, dapat mempengaruhi siklus menstruasi. Gula darah yang tidak stabil juga terkait dengan perubahan hormon pada wanita. Oleh karena itu, penyakit kronis seperti diabetes yang tidak dikontrol dapat mempengaruhi siklus menstruasi. Sementara itu, penyakit celiac yang menyebabkan peradangan yang menyebabkan kerusakan pada usus kecil. Kondisi ini dapat menghalangi tubuh untuk menyerap nutrisi penting, sehingga membuat seseorang yang mengalami penyakit ini menjadi diare, dehidrasi, hingga menyebabkan menstruasi terlambat.

Untuk mengatasi masalah keterlambatan menstruasi yang dikarenakan penyakit kronis, maka perlu bantuan dokter untuk mengontrol penyakit yang dimiliki. Selain itu, perlu untuk mengkonsumsi obat secara rutin yang telah diberikan dokter dan jangan lupa juga untuk menerapkan pola hidup yang sehat.

7. Gangguan Tiroid

Kelenjar tiroid berfungsi untuk mengatur metabolisme pada tubuh, baik itu hipotiroid dan hipertiroid, jika hormon ini tidak bekerja dengan baik, maka menstruasi pun bisa terganggu. Kelenjar tiroid bermasalah dapat dikenali dengan beberapa gejala seperti mudah lelah, penurunan berat badan secara drastis, rambut rontok, dan sensitif terhadap suhu panas atau dingin. Gangguan tiroid umumnya dapat ditangani dengan obat-obatan sesuai anjuran dari dokter, sehingga siklus menstruasi dapat lancar kembali. Tetapi, jika tidak ditangani dengan baik, gangguan tiroid juga dapat memberikan berbagai komplikasi lain, salah satunya adalah gangguan kesuburan.

8. Perimenopause dan Menopause

Terlambatnya menstruasi juga bisa disebabkan oleh perimenopause atau yang dikenal sebagai masa transisi menopause pada tubuh wanita. Perimenopause terjadi antara 2-8 tahun sebelum tubuh mengalami kondisi menopause. Perimenopause menandakan bahwa kadar hormon estrogen mulai berfluktuasi. Pada fase ini menstruasi dapat menjadi lebih sering atau lebih jarang. Gejala lain yang dapat muncul berupa hot flash, sering berkeringat, sulit tidur, vagina kering, dan lainnya.  Menopause dini dapat terjadi ketika ovarium berhenti bekerja sebelum seorang wanita berusia 40 tahun. Menopause dini menyebabkan pelepasan sel telur berhenti, yang juga ditandai dengan gejala menstruasi yang terlambat, berkeringat saat malam, dan sulit tidur. Kebanyakan wanita mulai memasuki masa menopause di usia 45-55 tahun. Namun, ada pula wanita yang mengalami gejala-gejala menopause pada usia 40 tahun ke bawah. 

Referensi

dr. Sienny Agustin. (2018, June 7). 10 Penyebab Menstruasi Terlambat yang Perlu Diketahui. Alodokter. https://www.alodokter.com/menstruasi-terlambat-bisa-disebabkan-oleh-10-hal-ini

Mariz, F. (2021, September 30). How Late Can a Period Be? When to Be Concerned. Healthline. https://www.healthline.com/health/how-late-can-a-period-be

Watson, S. (2011, September 4). When Your Period Signals a Problem. WebMD. https://www.webmd.com/women/features/when-your-period-signals-problem

Penulis: Ignatia Reyna

Editor: Desy Putri R.

Tags:

Share this post:

Related Posts

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *