Anak Sebagai Penghambat Karir: Benar atau Salah?

Stigma yang menyatakan bahwa ibu rumah tangga akan lebih sibuk mengurusi kehidupan dapur, justru sangat kontradiktif dengan apa yang dialami oleh aktris yang bernama Dian sastro. Dian Sastro adalah salah satu dari banyak wanita yang mampu berkarir dengan cemerlang tanpa mengesampingkan tugasnya sebagai seorang ibu rumah tangga. Sebagai public figure, menjadi seorang ibu tidak menghambat karir seorang Dian Sastro untuk dapat berkarya dan berprestasi di dunia entertainment. Meskipun Dian Sastro sudah menikah selama 12 tahun, bukannya meredup, karirnya justru semakin mentereng. Khususnya pada dunia perfilman indonesia dengan total 22 film, 3 penghargaan serta 13 nominasi. Penghargaan tersebut tentunya adalah sebuah prestasi dan pembuktian yang dapat menepis persepsi bahwa menjadi seorang ibu rumah tangga akan menghalangi seorang wanita untuk dapat terus berkarya.

Situasi dan kondisi lingkungan kerja merupakan salah satu faktor pendukung yang sangat krusial bagi setiap orang yang memutuskan untuk bekerja, terutama bagi Dian Sastro untuk dapat terus berprestasi dan berkarya. Untungnya dalam dunia perfilman, memiliki anak bukanlah sebuah persoalan, karena kualitas akting akan menjadi indikator bagi setiap aktor untuk dapat terus eksis. Hal itu juga diperkuat oleh beberapa aktor yang telah memiliki anak namun tetap bisa membintangi sebuah film bahkan seringkali menerima sebuah penghargaan. Mulai dari Wulan Guritno, Nirina Zubir, Putri Marino dan masih banyak yang lainnya. Di samping itu, di era modern seperti sekarang ini, hampir semua pekerjaan memperbolehkan seorang ibu rumah tangga untuk terus berkarir, tentunya hal tersebut akan sangat menguntungkan bagi setiap ibu rumah tangga.

Selain lingkungan kerja, dukungan sosial juga memiliki peran yang sangat penting bagi perjalanan karir setiap orang karena berawal dari sebuah dukungan akan melahirkan rasa kepercayaan diri pada setiap individu, apalagi jika individu tersebut berkecimpung di dunia entertainment yang sarat akan publikasi bagi banyak khalayak. Lebih jauh dari itu, dukungan sosial juga memiliki dampak yang sangat positif seperti menurunkan tingkat kecemasan. Individu yang kurang atau bahkan tidak memiliki dukungan sosial memiliki potensi tingkat kecemasan yang tinggi. Terlebih untuk menjadi seorang ibu rumah tangga sangat rentan mengalami permasalahan kecemasan yang tidak jarang disebabkan oleh padatnya sebuah kegiatan.

Dengan begitu, dapat dipahami bahwa untuk menjadi seorang ibu rumah tangga yang dapat terus berkarya dan berprestasi, kondisi lingkungan dan dukungan sosial rasanya belum cukup kuat untuk dapat mempertahankan sebuah konsistensi. Adapun beberapa aspek yang harus dimiliki seorang ibu rumah tangga agar dapat terus berkarir di ranah publik adalah sebagai berikut:

  • Manajemen waktu dengan baik. Pandai dalam membagi waktu adalah salah satu aspek yang paling fundamental karena waktu akan mempengaruhi kualitas hidup hingga pada aspek kesehatan ibu rumah tangga.
  • Bekerja sama dalam membagi tugas di internal keluarga. Agar dapat terus berkarir di tengah kesibukan menjadi ibu rumah tangga, meminta bantuan terhadap lingkungan sekitar adalah hal yang wajar karena hal tersebut akan mengurangi potensi-potensi buruk yang terjadi.
  • Memiliki waktu yang berkualitas bersama keluarga. Selain hiruk-pikuk kesibukan para ibu rumah tangga yang tetap berkarir, lelah akan menjadi hal yang lumrah, maka untuk mengembalikan semangat serta produktivitas dalam bekerja, kehangatan keluarga menjadi energi positif untuk para ibu rumah tangga agar tetap konsisten dalam bekerja dan berkarya.

Dengan demikian, untuk dapat terus berkarya dan berprestasi, seorang ibu rumah tangga membutuhkan harga yang cukup mahal untuk dibayarkan, mulai dari kerja keras dalam berkarir, membagi waktu, mengontrol emosional, pintar memilih lingkungan yang sehat serta merelakan sebagian waktu bersama anak untuk terus bekerja. Terlepas dari perjuangan yang harus dilalui, anak bukanlah satu-satunya halangan untuk wanita tetap bisa berkarir, semua tergantung dari setiap individu untuk menemukan komposisi yang tepat dalam menghadapi lika-liku perjuangan dalam mempertahankan karir di tengah tekanan dan kesibukan yang ada.

Penulis: Ficky Rhamadoni

Editor : Rahajeng Galuh I.K.

Referensi:

Juliawanti, Linda. (2021, Juli). “Mau Jadi Wanita Karir yang Sukses? Ini 8 Tips yang Harus Diketahui”. https://lifepal.co.id/media/wanita-karir/.

Prabandani, Safira. (2020, September). “Seberapa Penting Social Support Bagi Kehidupan Kita”. http://yayasanpulih.org/2020/09/seberapa-penting-social-support-bagi-kehidupan-kita/

Tags:

Share this post:

Related Posts

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *