
Premenstrual Syndrome (PMS) merupakan gejala-gejala yang dialami perempuan sebelum memasuki masa menstruasi. Penyebab terjadinya PMS ini belum diketahui secara pasti, tetapi ada beberapa faktor yang memicu terjadinya PMS yaitu perubahan kader hormon estrogen dan progesteron dan perubahan zat kimia di otak yang mengatur suasana hati atau perubahan emosi. Gejala-gejala tersebut ditandai dengan secara fisik, yaitu sakit payudara, berat badan bertambah, sakit kepala, tangan atau kaki membengkak, sakit otot, kram perut, perut kembung, muncul jerawat, diare atau sembelit, lalu secara perilaku, mudah lupa, kelelahan, sulit konsentrasi, nafsu makan meningkat, serta secara emosi mudah marah, menangis, gelisah, insomnia, depresi dan gairah seks meningkat. Rodin dalam Abdullah (2002) melihat peristiwa PMS yang dialami oleh perempuan ini sebagai pembatas tingkah laku perempuan dengan fungsi tubuhnya dan mendorong perempuan bertanggungjawa sendiri atas tingkah lakunya.
Menstruasi merupakan proses biologis yang terkait dengan pencapaian kematangan seks, kesuburan, ketidakhamilan, normalitas, kesehatan tubuh dan pembaharuan tubuh itu sendiri. Ada juga yang melihat menstruasi sebagai alasan gangguan psikologis yang dialami sebulan sekali. Menstruasi sebagai suatu peristiwa biologis menjadi permasalahan ketika menyangkut dua proses penting yaitu apabila menstruasi tidak mengalami pemitosan yang berlangsung melalui proses kontruksi yang panjang dan apabila peristiwa biologis yang dimitoskan itu tidak merugikan perempuan dalam kehidupan sosialnya. Apabila realitas biologis mentruasi telah disalahgunakan oleh pihak lain dalam suatu struktur kekuasaan yang rumit dan disebarluaskan akan memunculkan perbedaan-perbedaan laki-laki dan perempuan yang terlegitimasi dalam aturan-aturan sosial secara meluas.
Beberapa mitos-mitos yang berkembang di masyarakat seperti menstruasi adalah kotor, membahayakan hubungan seks, kutukan Tuhan, mengganggu kesehatan, tanda dari inferioritas perempuan, mengganggu keteraturan sosial, pengecualian dari suatu kebiasaan, tidak boleh terlibat dalam pekerjaan atau kegiatan penting seperti upacara atau pengambilan keputusan. Menurut panduan UNICEF dalam Risdianto (2021) beberapa mitos itu ialah :
- Tidak boleh mencuci rambut saat menstruasi
Mitosnya apabila mencuci rambut ketika menstruasi akan mengakibatkan penyumbatan pembuluh darah yang membahayakan kesejatan. Faktanya, jika keramas menggunakan air hangat ketika menstruasi dapat melemaskan otot dan meringankan sakit kepala. Tidak ada penelitian yang membuktikan bahwa mencuci rambut ketika menstruasi berbahaya bagi kesehatan.
- Dilarang memakan daging ketika menstruasi
Mitosnya dilarang memakan daging ketika menstruasi karena akan membuat darah menstruasi menjadi bau amis. Faktanya, memakan daging dan ikan ketika menstruasi sangat baik untuk kesehatan tubuh. Daging yang mengandung protein dan zat besi sangat membantu menggantikan sel-sel darah merah yang hilang ketika menstruasi.
- Dilarang memotong rambut dan memotong kuku saat menstruasi
Mitosnya beranggapan bahwa rambut dan kuku tidak bileh dipisahkan karena perempuan berada dalam kondisi tidak suci (mentruasi). Faktanya, tidak ada dalil yang menyebtkan bahwa perempuan dilarang memotong rambut dan kuku saat menstruasi dan tidak ada larangan terkait hal itu. Faktanya, justru dianjurkan menjaga kesehatan tubuh salah satunya kesehatan untuk rambut dan kuku.
- Minum minuman dingin
Mitosnya, dilarang meminum minuman dingin karena membuat darah menstruasi menjadi membeku yang membuat Rahim mengeras dan siklus menstruasi menjadi tidak teratur. Faktanya, makanan dan minuman berhubungannya dengan pencernaan dan tidak berhubungan dengan system reproduksi perempuan. Faktor yang mengatur siklus menstruasi yaitu hormone estrogen dan hormone progesterone, selain itu dapat dipengaruhi oleh faktor fisik seperti penyakit, kelelahan dan stress.
- Minum minuman bersoda
Mitosnya meminum minuman bersoda akan mempercepat atau memperlancar menstruasi. Tetapi dalam sudut pandang kesehatan mengkonsumsi minuman bersoda harus dihindari karena mengandung gula dan kafein yang cukup tinggi berakibat pada pencernaan seperti perut kembung dan diare. Faktanya penelitian mengatakan meminum minuman bersoda tidak ada hubungannya sama sakali dengan system reproduksi perempuan, hormone dan faktor psikis lainnya.
- Menggunakan pembalut
Mitosnya ada yang mengatakan penyebab kemandulan akibat dari penggunaan pembalut. Faktanya tidak benar, pembalut dipastikan dalam kondisi aman dan steril sebelum digunakan dan dianjurkan mengganti pembalut selama 2-4 jam sekali untuk menghindari kelembaban yang berlebihan.
- Tidak boleh berenang
Mitosnya berenang ketika menstruasi mengakibatkan kebocoran yang membuat air kolam menjadi merah dan menyebabkan kemandulan. Faktanya tidak ada larangan medis yang menyebutkan hal itu, perempuan tetap bisa berenang dengan nyaman ketika mesntruasi. Tekanan air didalam kolam dapat menghambat keluarnya darah selama berada dalam air.
- Tidak boleh berolahraga
Mitosnya olahraga ketika menstruasi dapat memperparah nyeri perut ketika menstruasi. Faktanya, olehraga ketika menstruasi ataupun tidak sangat penting dilakukan bagi kesehatan tubuh agar tetap bugar dan meningkatkan mood saat menjalani menstruasi, juga dapat membantu peredaran darah sekitar otot rahim, bmahkan dapat mengurangi nyeri otot ketika menstruasi.
- Membuang pembalut sembarangan
Mitosnya jika membuang pembalut sembarangan akan diikuti oleh makhluk gaib, selain itu juga ada mitos mengatakan makhluk gaib itu menjilati bekas pembalutnya. Faktanya apabila membuang pembalut sembarangan akan menjadi penyakit. Larangan tersebut didasarkan pada alasan kebersihan yang harus dijaga oleh semua masyarakat. Bukan dikarenakan pada alasan adanya makhluk gaib yang menjilati darah menstruasi.
- Makan buah nanas
Mitosnya makan buah nanas ketika menstruasi dapat menyebabkan nyeri menstruasi. Faktanya, mengonsumsi nanas ketika menstruasi sangat dianjurkan karena mampu meredakan nyeri dan mencegah kram pada saat menstruasi.
Referensi
Abdullah, I. (2002). Mitos Menstruasi: Konstruksi Budaya Atas Realitas Gender. Gadjah Mada University.
Risdianto, A.S.F., 2021. Mitos dan Fakta Menstruasi serta Opini. https://elibrary.unikom.ac.id/id/eprint/5929/8/UNIKOM_Alma%20Salvia%20F%20R_BAB%20II.pdfPittara. 2022. Premenstruasi Syndrome. https://www.alodokter.com/premenstrual-syndrome
Penulis: Iin Rizkiyah
Editor: Desy Putri R.