
All women are beautiful (sumber: weheartit.com)
Siapa sih yang tidak mau disebut cantik? Apa lagi menjadi cantik. Tidak ada seorang perempuan pun yang akan menolak. Demi menjadi “si cantik” ini, perempuan berbondong-bondong melakukan “permak” pada dirinya dengan berbagai cara. Dari mengatur pola makan, sering berolahraga, treatment ke tempat kecantikan, dan menggunakan rangkaian skincare.
Menggunakan rangkaian skincare merupakan tren kecantikan yang paling booming akhir-akhir ini, sekaligus cara yang paling banyak digandrungi oleh kaum hawa untuk mendapatkan kecantikan yang diinginkan. Tapi, cantik itu sebenarnya apa sih? Bagaimana seseorang dapat dikatakan atau disebut cantik? Yuk, kita coba bedah perspektif cantik berdasarkan pengertian secara harfiah.
Sama seperti kata lainnya, kata cantik juga memiliki pengertian, lho. Berikut pengertian kata cantik yang diambil secara universal dari bahasa Inggris sebagai bahasa internasional.

Pengertian “beauty” dari Google (Sumber: google.com)
Menurut mbah Google, yang mengacu pada Oxford English Dictionary, cantik atau beauty adalah kombinasi dari berbagai kualitas. Kualitas tersebut dijabarkan menjadi rupa, warna, bentuk, yang dapat memberikan kesan atau rasa menyenangkan secara estetika. Terutama melalui penglihatan.
Selanjutnya kita lihat makna kata cantik dari bahasa Indonesia.Menurut KBBI, cantik memiliki dua makna, yakni elok dan molek yang mengacu pada wajah perempuan, serta indah dari segi bentuk (fisik). Dari sini dapat kita ketahui bahwa baik dalam bahasa Indonesia (cantik) maupun bahasa Inggris (beauty), keduanya memiliki kesamaan makna, yaitu rupa dan bentuk yang dapat dilihat secara fisik yang memberikan rasa menyenangkan ketika melihatnya. Dan kedua kata ini juga identik dengan perempuan. Jadi, cantik itu ketika sesuatu memiliki rupa dan bentuk yang enak dipandang.
Okay, kita sudah tahu nih konsep cantik berdasarkan pengertiannya. Sekarang mari kita lihat gambar di bawah ini.

Sumber: mybeat.com
Perhatikan baik-baik gambar ini, apakah menurut kamu terlihat cantik? Bagi orang Indonesia, mangkuk hitam keabuan seperti gambar di atas mungkin akan segera dibuang dan dibelikan ganti yang baru. Tetapi tidak bagi warga Jepang yang mengetahui teknik Kintsugi. Kintsugi adalah teknik menyambungkan atau menyatukan benda (khususnya keramik) yang telah rusak dengan cairan emas sehingga benda tersebut dapat digunakan kembali. Kin berarti emas, dan tsugi berarti terusan/sambungan. Kintsugi diperkenalkan oleh seorang juru seni kepercayaan Ashikaga Yoshimitsu (Ashari, 2019), seorang shogun (pejabat tinggi militer kekaisaran Jepang) yang menjabat selama tahun 1368-1394 (era Muromachi). Juru seni tersebut diberi tugas untuk memperbaiki cangkir teh kesayangan sang shogun yang pecah. Dengan menyambungkannya dengan cairan emas, cangkir teh kesayangan sang shogun menjadi indah kembali.
Teknik Kinstugi ini berkaitan erat dengan konsep Wabi Sabi. Wabi Sabi adalah konsep yang berasal dari ajaran Zen Buddha (sebagaimana merupakan ajaran kepercayaan mayoritas masyarakat Jepang) yang memandang keindahan dalam suatu ketidaksempurnaan (Juniper, 2003:13-14). Sama seperti mangkuk hitam yang telah disatukan dengan cairan emas di atas, kita dapat melihat keindahan dalam ketidaksempurnaan mangkuk tersebut. Jadi, bagaimana sebenarnya kita dapat menentukan sesuatu dapat disebut cantik, indah, maupun beauty?
Pernah dengarkan “cantik” dengan kaki mungil versi Tiongkok, dan “cantik” dengan leher panjang dari negeri Myanmar? Awalnya cantik itu beragam. Setiap kelompok, daerah, bahkan negara memiliki konsep tentang kecantikannya sendiri. Namun, seiring perkembangan zaman, muncullah konsep kecantikan yang lebih umum.
Beauty standard atau standar kecantikan mulai disamaratakan secara umum. Adapun standar kecantikan yang diusung adalah berkulit putih, bibir merah muda, badan langsing dan berwajah cantik. Di Indonesia standar kecantikan ini tumbuh pada saat Belanda datang dengan segala pemikiran dan rupa fisik orang Belanda sehingga menurut orang Indonesia, yang dalam kondisi terjajah dan tertindas, cantik adalah sebagaimana rupa perempuan-perempuan Belanda yang mereka lihat. Pemikiran dan standar kecantikan ini terus mengakar dan menjadikan orang-orang Barat dengan kulit putih sebagai acuan standar kecantikan di Indonesia.
Pemikiran mengenai standar kecantikan ini juga dimanfaatkan oleh perusahaan kecantikan di Indonesia dengan mengeluarkan produk pemutih, sehingga standar kecantikan “lama” ini terus diwariskan dari generasi ke generasi.
Seiring perkembangan zaman dan pemikiran, standar kecantikan di Indonesia maupun dunia mulai mengalami pergeseran. Saat ini, sudah banyak jenamakecantikan yang memperkenalkan cantik adalah hak semua perempuan, terlepas dari warna kulit, ras, bentuk fisik atau rupa seseorang. Bahkan cantik dan keindahan rupa sekarang juga dapat dimiliki atau dilakukan oleh kaum adam, lho. Para lelaki zaman ini juga ikut berlomba-lomba merawat diri agar terlihat tampan. Ini dibuktikan oleh beberapa industri kecantikan yang juga mulai memproduksi skincare dan makeup untuk laki-laki. Berikut daftar namanya!

Sumber: us.warpaintformen.com
War Paint adalah jenama makeup asal Amerika Serikat yang mengusung konsep keindahan juga merupakan hak laki-laki. War Paint menggunakan tampilan produk berwarna hitam untuk memberikan pesan keberanian dan kekuatan (Merna, 2021). Melalui produk makeup ini, War Paint ingin menunjukkan bahwa laki-laki dengan makeup dapat menambah ketampanan dan keindahan pada diri mereka, dan mereka berhak akan hal tersebut.
Selain itu, Indonesia juga mulai mengikuti konsep standar kecantikan juga dapat dimiliki oleh laki-laki. Bedanya, Indonesia mulai memperkenalkan konsep ini melalui produk skincare. Produk skincare yang baru-baru ini diluncurkan di televisi Indonesia bertajuk Kahf.

Sumber: liputan6.com
Kahf merupakan personal care yang dirancang khusus untuk pria oleh PT Paragon Technology and Innovation. Kahf mengusung konsep bahwa pria Indonesia juga berhak untuk melakukan perawatan diri. Kahf menyajikan produk dengan kualitas terbaik yang juga telah disesuaikan dengan kebutuhan pria.
“Ritual perawatan tubuh seharusnya tidak jadi pilihan yang menyulitkan. Sebaliknya, produk perawatan tubuh seharusnya bisa membantu kamu dalam menjalankan aktivitas. Produk grooming yang baik tidak sekadar membersihkan tubuh, tetapi juga menyegarkan pikiran; dan menenangkan hati. Kahf lahir dari prinsip tersebut.” (Kahf, n.d)
Selain Kahf, ada lagi nih jenama lokal, yang sempat booming banget karena berhasil pasang iklan billboard di Times Square New York. Produk kecantikan lokal MS Glow juga nggak mau kalah dalam memperhatikan pentingnya perawatan untuk laki-laki. Bersama Bang Babe Cabita dan Kak Marshel, MS Glow Series for Men melakukan kampanye dengan membawa pesan pada dunia bahwa semua orang berhak memakai skincare. Mengutip dari unggahan dalam Instagram resmi MS Glow for Men (@msglowforman), mengatakan bahwa glowing itu hak semua orang dan semua orang juga berkesempatan mendapatkan kulit yang sehat. Pesan tersebut ingin MS Glow sampaikan kepada konsumen mereka dengan menjadikan Bang Babe Cabita dan Kak Marshel sebagai representatifnya.

Sumber: Instagram (@msglowformen)
Selanjutnya ada produk lokal lain yang membawakan pesan bahwa skincare itu genderless. Jadi, skincare adalah hak segala bangsa!


Sumber: Instagram (@skingameofficial)
Skingame merupakan jenama lokal yang memiliki konsep 50% selling, 50% educating. Yakni bertujuan untuk mengimbangi keinginan atau hasrat untuk menjadi cantik dan tampan dengan mengedukasi bahwa, “cantik itu sehat, cantik itu mudah, dan cantik itu kamu!” 🙂 Selain edukasi mengenai kecantikan, Skingame juga ingin mengedukasi konsumennya bahwa skincare dan perawatan diri itu genderless. Siapa pun yang ingin cantik, tampan, dan terlihat indah berhak untuk melakukan perawatan diri tanpa ada judgement dari pihak manapun!
Itu semua adalah contoh standar kecantikan yang juga merupakan hak untuk laki-laki, dengan pengembangan konsep dan pemikiran barunya. Laki-laki juga boleh melakukan perawatan untuk agar dapat memperindah dirinya. Nah, kalau perempuan bagaimana nih?
Standar kecantikan perempuan sebagaimana kata cantik telah melekat pada dirinya, juga sudah mengalami pergeseran dan perluasan makna. Saat ini dengan pemikiran yang lebih luas dan terbuka, standar kecantikan tidak melulu soal kulit putih, bibir merah muda, dan badan yang langsing. Siapa yang tidak mengenal Mbak Anggun C. Sasmi dan Kak Tara Basro? Kedua perempuan cantik ini mampu memperkenalkan standar kecantikan baru dengan warna kulit mereka yang berwarna sawo matang. Atau mungkin yang hobi nge-youtube, pasti kenal banget nih sama Kak Lifni Sanders yang juga dengan berani menunjukkan cantik versi dirinya.
Fun fact, Kak Lifni juga sudah banyak berkolaborasi dengan jenama skincare dan makeup lokal, salah satunya Somethinc. Kak Lifni sering ngeluh nih bahwa susah sekali menemukan shade foundation yang pas untuk kulit wajahnya. Mendengar keluhan Kak Lifni, Somethinc pun menggandengnya untuk mewujudkan solusi dari permasalahan tersebut, yang tentunya juga dialami oleh banyak perempuan Indonesia dengan kulit gelap. Dengan berkolaborasi bersama, mereka membuat gebrakan baru untuk warna shade perempuan-perempuan Indonesia yang memiliki warna kulit yang sama dengan Kak Lifni. Sehingga wajah mereka dapat terlihat cantik secara lebih natural dan menyatu dengan warna kulit aslinya. Tidak bikin pusing dan tidak bikin dempul!

Sumber: Instagram (@somethincofficial)
Selain itu, kata “whitening” (memutihkan) pada produk kecantikan Indonesia juga sudah mulai digantikan dengan “brightening” (mencerahkan). Walau pergantian kata ini merupakan perubahan yang terlihat sangat kecil, namun memberikan efek yang luar biasa bagi teman-teman perempuan semua. Dari sini mulai ditanamkan pengertian baru bahwa cantik itu tidak harus putih tetapi bersih. Cerah dan putih tentu memiliki makna yang berbeda. Dengan menjadi cerah, setiap perempuan Indonesia dapat memancarkan kilau cantiknya tersendiri. You have your own glow!
Selain kata brightening, produk kecantikan Indonesia juga suka nih pakai kata glowing atau glow up sebagai bagian dari strategi pemasaran produknya. Glowing memiliki arti ‘bercahaya’. Sama seperti konsep brightening, glowing atau glow up juga ingin memperkenalkan bahwa cantik itu tidak harus putih. Selain itu, glow up juga memiliki makna baru nih di Indonesia, yakni perubahan yang lebih baik atau istilah gampangnya, “cantik next level”. Jadi, ketika wajah kamu telah mengalami perubahan ke arah yang lebih baik, maka kamu sudah berhasil menuju glow up versimu.
Gimana nih teman-teman, konsep dan standar kecantikan sekarang keren banget kan? Yuk kita mulai apresiasi diri sendiri dan mensyukuri apa yang telah Tuhan berikan kepada kita dengan cara menjaga dan merawat tubuh kita dengan sebaik-baiknya. Pilihan skincare lokal dan rangkaian treatment di salon kecantikan sudah mulai beragam. Tidak perlu takut atau malu lagi untuk mencapai glow up yang kamu inginkan. Tidak lupa juga untuk mempercantik hal yang ada dalam diri kamu ya. Beauty starts with you, accepting who you truly are.
Psstt! Kalau kamu tahu produk lokal dengan konsep dan tema yang sama atau bahkan lebih luar biasa lagi, boleh nih bisikin kita dan bagikan di kolom komentar, agar yang baca artikel ini jadi tahu lebih banyak lagi mengenai produk kecantikan lokal kebanggaan Indonesia!
“Beauty attracts the eye, but personality captures the heart.” (anonim, n.d.)
Cheers!
Penulis: Ajeng Puspitaningrum
Referensi:
Ashari, A. (2019, 9 Oktober). “Makna Kintsugi, Seni Membetulkan Tembikar yang Pecah dengan Emas”. ,https://bobo.grid.id/read/081877733/makna-kintsugi-seni-membetulkan-tembikar-yang-pecah-dengan-emas?page=all
Friyanto, A. (2021, 29 April). “Wabi Sabi, Memaknai Keindahan dalam Ketidaksempurnaan”. ,https://smpn1kuningan.sch.id/blog/wabi-sabi-memaknai-keindahan-dalam-ketidaksempurnaan/
Juniper, A. (2011). Wabi Sabi: The Japanese Art of Impermanence. Tuttle Publishing.
Kahf. (n.d). ,https://www.kahfeveryday.com/kahf-shop
Merna. (2021, 16 September). “Filosofi Warna Hitam, Benarkah Hanya Melambangkan Duka?”. ,https://www.orami.co.id/magazine/filosofi-warna-hitam/
Merriam-Webster Dictionary. (n.d). ,https://www.merriam-webster.com/dictionary/
Ramdhani, G. (2020, 9 Oktober). “Kahf, Produk Perawatan Halal dan Modern untuk Pria Masa Kini”. ,https://www.liputan6.com/lifestyle/read/4378590/kahf-produk-perawatan-halal-dan-modern-untuk-pria-masa-kini
Riani, A. (2021, 28 Agustus). “Iklan Brand Skincare Indonesia di Times Square New York Tuai Pujian Warga Asing”. ,https://www.liputan6.com/lifestyle/read/4643568/iklan-brand-skincare-indonesia-di-times-square-new-york-tuai-pujian-warga-asing