Bijak Dalam Kontrol Agar Tidak Terpikat Pinjol

Sumber: pixabay.com/id/users/nattanan

Semakin bertambahnya usia, maka semakin bertambah pula tanggung jawab dan kebutuhan seseorang. Oleh karena itu, maka setiap individu hendaknya dapat hidup mandiri dan memiliki banyak kemampuan untuk bertahan hidup, salah satunya yakni mengelola keuangan. Dengan pengelolaan yang baik, maka seorang individu dapat memiliki kontrol keuangan yang sehat dan tentunya terhindar dari kesulitan. “Wah memangnya ada ya kesulitan keuangan?”. Tentu saja ada! Ada berbagai faktor yang menyertainya, jadi jangan berpikiran bahwa pendapatan rendah merupakan pelaku utama di balik kesulitan keuangan. Faktor lainnya yakni tidak adanya perencanaan keuangan dan kontrol yang buruk dalam pengelolaan.

Jika sudah terlanjur mengalami kesulitan, tidak sedikit yang akhirnya mengambil jalan pintas untuk mendapatkan uang. Salah satunya adalah dengan mengajukan dana pinjaman online (pinjol). Banyak orang tergoda dengan tawaran pinjol karena dinilai lebih praktis, cepat, dan persyaratan yang sangat sederhana untuk memperoleh dana. Kurangnya literasi keuangan pada masyarakat juga berperan besar pada perkembangan bisnis pinjol. Namun alih-alih membantu, pinjol justru berujung pada teror yang meresahkan peminjam. Jika hutang tak kunjung dibayar, maka pihak pinjol tak segan-segan untuk meneror, baik melalui panggilan telepon maupun pesan teks. Bahkan tidak sedikit pula kerabat peminjam yang ikut terkena teror.

Belakangan ini kontroversi pinjol sendang hits. Kasus percobaan bunuh diri hingga nyawa yang terenggut secara mandiri sudah marak terjadi di berbagai daerah. Umumnya didasari dengan rasa tak tahan menghadapi jerat hutang yang semakin berlipat dan metode penagihan lazim. Salah satu contoh kasusnya yakni menimpa seorang wanita yang berprofesi sebagai guru TK di Kota Malang. Hutangnya membengkak drastis hingga nominal yang fantastis. Pinjaman yang mulanya 2,5 juta kemudian membengkak hingga kisaran 30-40 juta dalam kurun waktu satu tahun. Adapun total tersebut merupakan akumulasi lebih dari 1 pinjol. Oleh karena itu, maka tak heran jika banyak orang dengan masalah serupa kemudian mencoba untuk mengakhiri hidup mereka.

Lalu apa yang bisa dilakukan untuk menghindari masalah keuangan? Yang utama tentunya adalah meningkatkan literasi keuangan, sehingga setiap individu dapat memahami metode yang tepat dalam mengontrol keuangan harian. Yang termasuk di dalamnya tentu saja menyesuaikan antara pendapatan dan pengeluaran, lalu disusul dengan membedakan antara kebutuhan dan keinginan. Mengapa perlu dibedakan? Nah, perlu dicamkan bahwa penentuan skala prioritas sangat berpengaruh pada kedisiplinan dalam mengelola keuangan. Mengikuti istilah masa kini, kalau tidak disiplin bisa boncos. Di samping itu juga cermat dalam memilih instrumen keuangan demi mempersiapkan kebutuhan di masa depan. Sekilas jika dibaca mungkin terasa sulit, namun agar hidup tetap damai maka perlu untuk diketahui. Ingin tahu bagaimana caranya agar arus keuangan sehat dan tidak perlu terpikat pinjol? Yuk simak tips berikut ini!

Penentuan Sumber Pemasukan

Pada dasarnya sumber pemasukan dapat berasal dari mana saja. Bisa dari gaji, hasil usaha, pemberian orang tua atau keluarga, dan lain-lain. Mengapa penting untuk ditentukan? Apapun yang terjadi, kebutuhan harian tentunya tetap harus dipenuhi. Oleh karena itu, hendaknya sudah memiliki sumber pemasukan tetap agar tidak kewalahan dalam menjalani kehidupan sehari-hari.

Penggunaan Dana

Gunakan dana secara bijaksana dengan berdasarkan pada prioritas. Perhatikan proporsi kebutuhan agar dana tidak habis hanya untuk kebutuhan sehari-hari saja. Penentuan skala prioritas pada tiap orang bisa berbeda-beda, tergantung dengan seberapa banyak pos pembiayaan yang ditanggung setiap bulannya. Alangkah Yang tidak kalah penting tentunya adalah berhati-hati dengan hutang. Jika mengalami defisit dan tidak memiliki pilihan lain selain berhutang, maka usahakan agar nominal yang dipinjam tidak terlalu besar dan mampu untuk melunasi sesuai tenggat waktu yang disepakati. Dengan demikian, arus keuangan tidak terganggu dan tentunya juga terhindar dari bunga yang membengkak.

Perencanaan Masa Depan

Tidak hanya pengeluaran sehari-hari saja yang dikelola. Kebutuhan atau tujuan di masa depan juga perlu dipersiapkan sejak dini. Selain itu juga harus siap untuk menghadapi berbagai risiko yang mungkin terjadi. Pada tahap ini, ada berbagai alternatif yang bisa dipilih. Yakni instrumen keuangan atau program asuransi dengan berbagai varian yang tersedia. Apapun pilihannya, lakukan riset terlebih dahulu. Jangan sungkan untuk bertanya atau menggali informasi dari sumber-sumber yang kredibel. Pastikan pula bahwa produk yang dipilih sesuai dengan tujuan dan tentunya tidak memberatkan arus keuangan bulanan. Dan sama seperti halnya pinjol, jangan sampai terbujuk dengan penyedia jasa yang tidak jelas asal-usulnya, terlebih jika tidak terdaftar oleh OJK (Otoritas Jasa Keuangan).

Nah, demikianlah hal-hal yang perlu dilakukan dalam mengelola keuangan. Jangan berpikir bahwa ini merepotkan, agar tidak perlu kewalahan di masa depan. Dan tentunya juga terbebas dari pinjol!

Penulis: Resti Ayu Febriani

Referensi:

Astarina, S. (n.d). “Ingin Mewujudkan Kebebasan Finansial? Ini Kiat Mengelola Keuangan dengan Bijak”. ,https://koinworks.com/blog/mengelola-keuangan-dengan-bijak/

Hartik, A. (2021, 18 Mei). “Guru TK di Malang Diteror Debt Collector 24 Pinjol, Utang Rp 40 Juta, Nyaris Bunuh Diri”. ,https://regional.kompas.com/read/2021/05/18/084859978/guru-tk-di-malang-diteror-debt-collector-24-pinjol-utang-rp-40-juta-nyaris?page=all

Yushita, A. N. (2017). Pentingnya Literasi Keuangan Bagi Pengelolaan Keuangan Pribadi. Nominal: Barometer Riset Akuntansi dan Manajemen, 6(1), 11-26.

Tags:

Share this post:

Related Posts

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *