
Beberapa orang terutama pecinta K-Drama yang menonton serial drama ‘It’s Okay to Not Be Okay’ mungkin sudah tidak asing dengan metode Butterfly Hug. Terdapat scene dalam drama tersebut di mana tokoh Moon Gang-tae menenangkan tokoh Ko Moon-young yang emosinya sedang tidak stabil dengan menggunakan metode Butterfly Hug. Setelah metode ini muncul dalam drama Korea yang populer pada tahun 2020 tersebut, motode Butterfly Hug semakin banyak dikenal orang dan tak sedikit yang tertarik untuk tahu lebih dalam. Sebenarnya apakah Butterfly Hug itu?
Butterfly Hug merupakan sebuah teknik relaksasi yang berfungsi memberi ketenangan dan meredakan emosi yang tidak stabil atau dirasa sedang membuncah. Lucina Artigas dan Ignacio Jarero merupakan pencetus metode ini. Butterfly Hug kala itu digunakan untuk menolong para korban selamat dari bencana alam di Meksiko pada tahun 1998.
Untuk pengembangan metode Butterfly Hug, Lucina Artigas dianugerahi penghargaan ‘The Creative Innovation Award’ oleh EMDR International Association pada tahun 2000. Pada tahun 2001 di Francine Shapiro’s 2001 EMDR, Lucina Artigas menuliskan bahwa “Butterfy Hug telah berhasil digunakan untuk mengobati kelompok anak-anak di camp-camp pengungsian Meksiko, Nikaragua, dan Kosovar yang mengalami trauma”.
Teknik Butterfly Hug disebut demikian karena teknik relaksasi ini dilakukan dengan gerakan yang mirip dengan gerakan kepakan sayap kupu-kupu. Cara melakukan Butterfly Hug yaitu dengan meletakkan tangan kanan di bahu kiri dan tangan kiri di bahu kanan, sehingga kedua tangan saling bersilang. Teknik ini telah banyak digunakan dalam penelitian lain dan dinilai cukup efektif.

Bagaimana Cara Melakukan Butterfly Hug?
Butterfly Hug dapat dilakukan secara mandiri dan dapat dilakukan kapan saja. Butterfly Hug juga tidak perlu menggunakan alat khusus. Jadi, apabila kita merasa emosi kita sedang tidak stabil, dipenuhi pikiran negatif, marah, kesal, cemas, atau bahkan ingin melukai diri sendiri dan orang lain, Butterfly Hug dapat dilakukan secara mandiri ketika tidak ada orang lain yang dapat menenangkan kita pada kondisi tersebut.
Untuk melakukan Butterfly Hug, langkah-langkahnya yaitu sebagai berikut:
- Carilah posisi yang nyaman
Butterfly Hug memang dapat dilakukan di mana pun. Akan tetapi, akan lebih baik jika kita melakukannya dengan posisi dan tempat yang nyaman dan aman agar dapat melakukan metode Butterfly Hug dengan tenang.
- Fokuskan pikiran
Saat melakukan Butterfly Hug, fokuskan pikiran kita pada diri sendiri. Fokuskan pikirkan kita pada emosi-emosi yang kita rasakan dengan tenang dan fokuskan pikiran untuk menenangkan diri sendiri.
- Letakkan tangan kanan di bahu kiri dan tangan kiri di bahu kanan
Telapak kanan menyentuh bahu kiri dan telapak kiri menyentuh bahu kanan sehingga kedua tangan saling bersilang di atas dada.
- Tepuk-tepuk pundak dan atur pernapasan
Tepuklah pundak dengan ritme perlahan pada kedua pundak. Rasakan tepukan itu dan aturlah pernapasan. Tarik napas secara perlahan dan keluarkan secara perlahan pula. Lakukanlah ini secara berulang sampai kita merasa lebih tenang.
- Ucapkan kalimat positif untuk diri sendiri
Saat menepuk pundak, akan lebih baik jika kita mengucapkan kalimat-kalimat positif yang dapat menenangkan diri. Misalnya seperti “It’s okay”, “Everything is gonna be alright”, “Kamu pasti bisa, kamu hebat”, “Terima kasih telah bertahan”, atau kalimat positif lainnya yang dapat membuat kita merasa lebih baik.
Selain dapat memberikan stimulasi pada diri sendiri, Butterfly Hug juga dapat dilakukan kepada orang lain seperti pada drama ‘It’s Okay to Not Be Okay’. Dengan cara dan langkah-langkah yang sama, kita dapat menuntun dan membantu orang lain menggunakan metode Butterfly Hug.
Apa Manfaat dari Butterfly Hug?
Metode Butterfly Hug memiliki manfaat yaitu menstabilkan emosi dan memberikan rasa tenang. Selain itu, Butterfly Hug juga memiliki banyak manfaat secara psikologis, antara lain:
- Meredakan kecemasan
Kecemasan adalah unsur kejiwaan yang menggambarkan perasaan dan keadaan emosional yang dimiliki seseorang pada saat ia menghadapi suatu kenyataan atau kejadian dalam hidupnya. Metode Butterfly Hug dapat mengubah konsekuensi fungsional negatif dari kecemasan menjadi konsekuensi fungsional yang lebih positif, misalnya level kecemasan berlebihan yang menurun saat melakukan metode ini.
- Menenangkan emosi
Emosi yang tidak stabil dapat menimbulkan stres dan dapat membuat suasana hati “naik-turun”. Metode Butterfly Hug merupakan salah satu solusi alternatif untuk menenangkan pikiran dengan memberi sugesti yang dapat memberi kenyamanan.
- Membuat perasaan menjadi lebih baik
Metode Butterfly Hug dapat memberikan manfaat dalam pembentukan suasana hati yang lebih baik. Perasaan yang tadinya suram, tidak stabil, atau mungkin sulit dikendalikan, dapat membaik secara perlahan, sehingga seseorang yang melakukan metode Butterfly Hug ini dapat merasakan tenang. Kondisi perasaan individu yang tenang dapat mengoptimalkan berfungsinya proses mental yang baik dan juga mempengaruhi kemampuan individu untuk menghadapi setiap masalah yang dapat memicu penyebab stres.
- Memulihkan trauma
Butterfly Hug juga dapat memulihkan trauma seseorang. Trauma merupakan suatu kondisi psikologis yang membuat penderitanya teringat akan peristiwa buruk di masa lalu. Trauma yang parah dapat memberikan beberapa efek seperti gangguan kecemasan, depresi, Post Traumatic Syndrome Disorder (PTSD), dan lainnya. Trauma bahkan menjadi penyebab kematian dan kecacatan ketiga terbesar di seluruh dunia, terutama di negara berkembang.
Metode Butterfly Hug dapat mengendalikan ketakutan masa lalu dengan menghilangkan kecemasan secara konsisten dan perlahan, meningkatkan kepercayaan diri, dan juga mengubah perasaan individu menjadi jauh lebih baik.
Butterfly Hug memang efektif dan memiliki berbagai manfaat yang positf. Akan tetapi bagi beberapa orang, metode ini mungkin tidak dapat membantu secara maksimal. Jika keadaan emosi dirasa sulit untuk dikendalikan, alangkah baiknya kita berkonsultasi dan meminta bantuan profesional seperti konselor, psikolog, maupun psikiater, yang dapat memahami dan mendiagnosis keadaan psikologis kita lebih baik.
WEI Fellas, jangan lupa untuk mencintai dan mengapresiasi diri sendiri yang telah bertahan sejauh ini. Peluklah dirimu jika semuanya dirasa sulit. Yakinlah bahwa dirimu berharga. Seperti kupu-kupu yang harus melalui fase kehidupan dan berubah-ubah bentuk, pada akhirnya ia pun bisa menjadi kupu-kupu yang cantik.
Referensi:
Artigas, L., & Jarero, I. (2014). The butterfly hug. Implementing EMDR early mental health interventions for man-made and natural disasters, 127-130.
Hayat, A. (2017). Kecemasan dan metode pengendaliannya. Khazanah: Jurnal Studi Islam Dan Humaniora, 12(1).
Salim, C. (2015). Sistem penilaian trauma. Cermin Dunia Kedokteran, 42(9), 702-709.