
Mengutip Oxford Dictionary, childfree adalah istilah yang digunakan secara khusus untuk menggambarkan kondisi tanpa anak secara sukarela. Istilah ini terkenal dalam agenda feminis, dan childfree dianggap sebagai pilihan perempuan untuk menentukan jalan hidupnya. Di belahan dunia Eropa istilah childfree bukanlah sesuatu yang asing. Karena karakteristik penduduk yang mandiri, giat bekerja, dan tidak mau direpotkan menjadi membuat kehadiran anak menjadi alasan kuat bagi seseorang untuk memutuskan hidup tanpa anak atau childfree. Dalam kategorinya, childfree dibedakan menjadi dua jenis, yaitu childfree sementara dan childfree selamanya. Seperti namanya, childfree sementara merupakan keputusan pasangan untuk tidak memiliki anak dalam kurun waktu yang lama, sedangkan childfree selamanya merupakan keputusan pasangan untuk tidak memiliki anak selamanya.
Berbeda dengan childfree, childless adalah kondisi saat seseorang tanpa anak yang disebabkan karena keadaan. Dalam konstruksi masyarakat, childless tampaknya jauh lebih dapat ditoleransi dibandingkan dengan seseorang yang mengambil keputusan untuk childfree. Salah satu penyebabnya adalah budaya ketimuran, konstruksi sosial, stigma belum bisa untuk menerima secara gambling dalam konsep childfree ini.
Perempuan Mempunyai Hak Dalam Menentukan
Beberapa waktu lalu, mencuat berita tentang pengakuan seorang wanita publik figure yang menyatakan bahwa dirinya dan suaminya memutuskan untuk childfree. Wanita bernama Gita Savitri Devi dan suaminya sepakat untuk hidup berdua tanpa adanya kehadiran anak. Childfree dipilih karena khawatir jika dia tidak bisa bertanggung jawab dan akan menimbulkan luka bagi anaknya. Childfree sendiri merupakan keputusan yang besar yang menjadi prinsip hidupnya bersama sang suami. Selain Gita Savitri, Cinta Laura juga menyatakan bahwa dirinya childfree. Meskipun belum menikah ia mantap memutuskan untuk childfree. Alasan kuat Cinta Laura untuk childfree dikarenakan ia prihatin dengan kondisi sosial yang ada. Fakta seperti banyaknya anak yang hidup terlantar. Cinta Laura berargumen bahwa ia lebih baik merawat anak-anak yang terlantar daripada menambah jumlah manusia.
Keputusan childfree ini tentu menimbulkan pro dan kontra dari masyarakat Indonesia. Masyarakat Indonesia sendiri masih kental dengan stigma bahwa banyak anak banyak rezeki, selain itu menyelesaikan pendidikan, menikah, dan mempunyai anak menjadi sebuah siklus sosial yang menjadi budaya masyarakat Indonesia. Seorang wanita kerap dianggap tidak sempurna jika tidak bisa memberikan keturunan. Hal ini sangat bertentangan dengan prinsip pilihan hidup yang dijalani wanita modern saat ini karena seiring perkembangan zaman, maka berkembanglah pola pikir manusia. Memiliki anak bukanlah sebuah kewajiban, melainkan kesepakatan bersama antara suami dan istri.
Memiliki seorang anak bukan hanya sekadar melahirkan, mengasuh, dan membesarkan. Tetapi ada tanggung jawab besar di dalamnya. Bagaimana kita mendidik dan membentuknya menjadi anak yang berkualitas. Di sini perempuan bebas dalam menentukan pilihan hidupnya meskipun sudah berstatus sebagai istri. Keinginan untuk memilih childfree patut disuarakan karena ketika memiliki anak perempuanlah yang paling banyak berperan. Dalam dunia pernikahan hak untuk menyuarakan pendapat dan menentukan jalan hidup masih dimiliki oleh perempuan,
Faktor Penyebab Seseorang Memutuskan Untuk Childfree
Banyak faktor atau pertimbangan seseorang memutuskan untuk childfree. Berikut beberapa faktor yang bisa memengaruhi seorang perempuan atau pasangan:
- Latar belakang keluarga
Tumbuh dan melihat apa yang terjadi dalam keluarga, sehingga yang ia lihat semasa kecil pun akan memengaruhi pilihannya Ketika seseorang itu dewasa. Seperti kenangan yang kurang baik serta perasan kecewa yang ia dapatkan selama masa kanak-kanak, perasaan dari kenangan tersebut bisa menjadi faktor terbesar seseorang memutuskan untuk childfree.
- Keadaan Finansial
Mempunyai seorang anak bukan hanya tentang melahirkan. Tetapi juga bagaimana seseorang bertanggung jawab dalam memenuhi kebutuhan anaknya sehingga dapat bertumbuh dengan baik dan menjadi anak yang berkualitas. Hal ini membutuhkan persiapan finansial yang matang. Dalam perhitungan tersebut, saat pasangan merasa tidak mampu, maka mereka akan memutuskan untuk childfree. Sehingga mereka akan lebih fokus dalam mengalokasikan dana untuk kebutuhan pribadi yang nomilanya tidak sedikit.
- Kekhawatiran tidak mampu membesarkan anak dengan baik
Selain finansial, mempunyai anak juga harus menyiapkan mental yang sangat matang. Beberapa orang yang memiliki masalah mental kemungkinan akan lebih khawatir dan berpikir bahwa mereka tidak dapat membesarkan anak dengan baik.
- Isu lingkungan
Kelebihan populasi menjadi isu yang cukup banyak dibicarakan saat ini. Populasi manusia di dunia semakin banyak akan tetapi tidak sebanding dengan ketersediaan pangan.Beberapa orang yang cukup prihatin dalam isu tersebut memutuskan untuk tidak memiliki anak atau childfree.
- Karir
Beberapa orang menganggap untuk tidak memiliki anak karena agar bisa lebih fokus pada tujuan karir mereka. Misalnya mencoba kesempatan atau karir di bidang baru.
Childfree tidak hanya menjadi pilihan hidup masyarakat negara maju, tetapi sudah merambah pada masyarakat Indonesia. Pilihan untuk childfree tersebut merupakan manifestasi evolusi tertinggi masyarakat di mana setiap perempuan boleh mendobrak tuntutan sosial untuk tidak melahirkan, karena berbagai alasan. Meskipun childfree masih mendapat stigma negatif dan sulit diterima dalam masyarakat Indonesia karena masyarakat Indonesia cenderung berpegang pada nilai lama bahwa orang menikah agar mempunyai anak dan menghasilkan keturunan. Orang yang tidak punya anak akan dianggap tidak subur dan tidak sempurna.
REFERENSI:
Nurkhofifah, M. (2022). Apa Sih Beda Childfree dan Childless? Ini Penjelasannya.
https://www.optika.id/life-style/apa-sih-beda-childfree-dan-childless-ini-penjelasannya
Rahmayanti, N. (2022). Childfree Sebagai Pilihan Hidup Perempuan Berkeluarga di Kabupaten Sidoarjo.
https://digilib.uinsa.ac.id/52614/2/Novalinda%20Rahmayanti_I73218044.pdf
Rachmi, Erwina. (2023). Ramai soal Childfree, Ini Pengertian, Penyebab, dan Dampaknya
Penulis: Amelia Az-Zahra
Editor: Desy Putri R.