Controlling Behaviour dalam Suatu Hubungan: Sehat atau Tidak?

Memiliki hubungan dengan pasangan yang suka mengontrol terasa sangat mengganggu, atau istilah anak sekarang adalah toxic. Sangat tidak menyenangkan menjadi bagian dari hubungan dengan controlling behaviour di dalamnya. Sayangnya, bagian tersulit adalah kebanyakan orang tidak menyadari ketika mereka berada dalam controlling relationship

ilovemylsi.com

Sebenarnya apa itu controlling relationship?

Controlling Relationship” merupakan hubungan di mana satu pasangan mendominasi pasangan yang lain dengan cara yang tidak sehat dan mementingkan diri sendiri. Mereka seringkali mengatur apapun yang sedang atau akan kamu lakukan dengan kesan memaksa. Oleh karena itu, jika pasangan terus-menerus membuatmu merasa terintimidasi, tidak aman, atau bersalah, kamu mungkin berada dalam controlling relationship. Dalam hal ini, diperlukan pemahaman antara pasangan yang memiliki controlling behaviour, dengan pasangan yang benar-benar merindukanmu dan ingin berinteraksi denganmu sepanjang hari.

Sebagai perbandingan, seseorang yang benar-benar merindukan dan ingin berbicara denganmu setiap hari akan sering mengirimi pesan dan menelepon kapan pun mereka bisa. Mereka akan senantiasa mengirimi pesan pertama di pagi hari dan berbagi hari itu denganmu. Mereka akan meluangkan waktu di hari sibuk mereka untuk menghubungi dan menanyakan kabarmu. Bahkan, mereka akan senang bertemu denganmu di penghujung hari.

Sebaliknya, seseorang yang cenderung mengontrol atau mengendalikan akan bertindak seperti mereka ingin berbagi setiap momen hidup denganmu. Namun, mereka akan bertindak karena merasa ketakutan dan ketidakamanan, alih-alih keinginan untuk berinteraksi denganmu.  Singkatnya, interaksi denganmu adalah obat bagi mereka untuk meyakinkan mereka bahwa mereka masih memilikimu.Pasangan yang peduli akan memberimu ruang saat kamu sibuk atau memberikanmu kebebasan untuk keluar bersama teman. Sementara itu, pasangan yang memiliki controlling behaviour akan mengirimimu lebih banyak pesan ketika dia merasa kamu berada dalam situasi yang mengancam hubungan; seperti saat kamu pergi ke bar dengan teman-teman atau

di pertemuan sosial. Pada intinya, dapat ditarik pemahaman bahwa dalam controlling relationship, hanya satu orang yang dominan dan membuat semua keputusan untuk kedua pihak yang terlibat.

Dalam beberapa artikel, disebutkan bahwa controlling behaviour dalam suatu hubungan bisa muncul dari berbagai bentuk; baik itu fisik, emosional, seksual, finansial, spiritual, hingga psikologis.

Lantas, bagaimana cara mengetahui kita sedang berada dalam controlling relationship?

  1. Isolasi emosional: Pasangan yang memiliki controlling behaviour cenderung membuatmu tidak punya pilihan lain selain menuruti kemauan mereka. 
  1. Kritik yang merusak: Dalam hubungan yang sehat, kedua pasangan mencari umpan balik dari satu sama lain, yang idealnya membantu mereka menjadi individu yang lebih baik. Sebaliknya, controlling behaviour akan mencari sesuatu yang salah dalam segala hal yang kamu lakukan dan katakan. 
  1. Ancaman dan pelecehan: Pasangan dengan controlling behaviour akan melakukan apa saja untuk memiliki kendali di tangan mereka. Mereka cenderung mengancam, baik itu secara emosional ataupun fisik. 
  1. Cinta dengan syarat: Salah satu tanda dari controlling relationship adalah mengkondisikan cinta dan kasih sayang mereka. Misalnya, jika pasanganmu mengatakan “Aku akan mencintaimu jika kamu melakukan ini.” Mereka hanya mencintaimu jika mereka dapat menarik manfaat darimu atau menyelesaikan sesuatu melalui dirimu.
  1. Memegang kartu rasa bersalah:  Pasangan yang memiliki controlling behaviour merupakan manipulator utama dan akan menipu kamu agar percaya bahwa mereka mengendalikan kamu untuk kebaikanmu sendiri. 
  1. Tidak ada privasi: Jika kamu berada dalam controlling relationship, kamu sama sekali tidak memiliki privasi. Mereka mengharapkan akses total ke ponsel, rekening bank, serta akun emailmu sambil membatasi akses ke akun mereka. 
  1. Kecemburuan berlebih: Pasangan yang memiliki controlling behaviour akan mengendalikan dan melihat setiap interaksimu dengan orang asing sebagai godaan, dan merasa terancam oleh itu. Terlebih lagi ketika mereka cemburu, mereka akan mengawasi keberadaan dan mencurigai setiap gerakanmu.

Bagaimana cara menghindari hubungan dengan controlling behaviour di dalamnya?

  1. Memberi saran: jika kamu ingin pasanganmu melakukan sesuatu dengan caramu, jangan memaksa. Sebaliknya, buat mereka duduk, jelaskan pro dan kontra, kemudian memberikan saran. 
  1. Mendengarkan dan berbasa-basi: Ego dan cinta tidak pernah bisa hidup berdampingan, jadi itu terserah padamu untuk memutuskan cara mana yang kamu pilih. Pahami dan terima bahwa sebuah hubungan berarti dua orang yang berbeda karena suatu hubungan adalah penyatuan dua orang, yang berarti keduanya harus memiliki suara atas apa yang terjadi dalam hubungan tersebut. 
  1. Menerima apa adanya: Tidak ada yang sempurna, baik kamu, maupun pasanganmu. Jika pasanganmu mau menerima kekuranganmu, mengapa kamu tidak? Mengharapkan pasangan untuk menjadi yang terbaik dalam segala hal tentu tidak adil bagi mereka. Terima mereka apa adanya dan fokuslah pada hal positif.

Dan satu hal yang perlu diingat adalah bahwa controlling behaviour hanya akan memicu hubungan yang tidak sehat, sehingga hal tersebut akan menimbulkan kecurigaan dan penyakit hati yang akan memengaruhi keharmonisan sebuah hubungan.

Penulis: Ficky Rhamadoni

Editor: Rahajeng Galuh I.K.

Referensi:

  • Sarjana Lagudu. (2022). 8 Signs Of A Controlling Relationship.
  • Aizpurura E, et al. (2017). Controlling behaviors and intimate partner violence among women in Spain: An examination of individual, partner, and relationship risk factors for physical and psychological abuse.
  • Bacon I, et al. (2018). The lived experience of codependency: An interpretative phenomenological analysis.
Related Posts

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *