Hindari FoMO dengan Menghindari Kebiasaan Melihat Media Sosial

Sumber: Pinterest

Apakah kamu sering membuka media sosial?

Apakah kamu merasa harus selalu mengikuti perkembangan terbaru?

Apakah kamu memiliki kecenderungan untuk membanding-bandingkan hidupmu dengan orang lain?

Jika hal itu sering terjadi, maka waspadalah! Mungkin kamu salah satu orang yang terkena sindrom FoMO.

Apa itu FoMo?

FoMO merupakan singkatan dari Fear of Missing Out atau dalam bahasa Indonesia “takut untuk ketinggalan”. Fear of Missing Out (FoMO) atau rasa takut untuk ketinggalan mengacu pada perasaan atau persepsi bahwa orang lain bersenang-senang, menjalani kehidupan yang lebih baik, atau mengalami hal-hal yang lebih baik dari kamu. Hal ini menyebabkan rasa iri serta cemburu kepada orang lain.

FoMO bukan hanya perasaan bahwa orang lain memiliki sesuatu yang lebih baik dari kamu, tetapi juga perasaan takut melewatkan suatu momen penting yang dialami orang lain. Misal, saat orang lain sedang berulang tahun, kenaikan jabatan, mengikuti tren terbaru, dan sebagainya.

Istilah FoMO bermula dari penelitian pada tahun 1966 yang dijalankan oleh ahli strategi pemasaran, Dr. Dan Herman. Ia meneliti FoMO sebagai fenomena sosio-kultural, motivasi, dan faktor kepribadian. Fenomena ini semakin meluas akibat adanya media sosial. Di media sosial orang-orang membagikan segala hal, mulai dari momen penting sampai rutinitas sehari-hari. Saat kamu melihat media sosial orang-orang, terkadang kamu merasa hidup kamu biasa-biasa saja.

Kebiasaan melihat media sosial merupakan pemicu dari sindrom FoMO. Mengapa begitu? Hal ini dikarenakan semakin sering kamu melihat media sosial orang lain, semakin banyak perbedaan keseharian yang kamu lihat. Selain menjadi pemicu dari sindrom FoMO, kebiasaan melihat media sosial dapat menyebabkan kegiatan-kegiatan kamu yang lain menjadi terbengkalai. Beberapa orang saat sudah melihat media sosial menjadi lupa waktu. Bahkan, hal tersebut menjadikan seseorang malas.

Nah, untuk menghindari agar kamu tidak terkena sindrom FoMO, berikut ini adalah beberapa tipsnya :

Fokus pada Diri Sendiri

Sindrom FoMO terjadi karena kamu melihat kehidupan orang lain (melalui media sosial) dan menjadi peduli dengan kehidupan orang lain. Tetapi, terkadang kamu melupakan diri sendiri. Kekurangan yang ada pada dirimu serta kelebihan-kelebihan yang kamu miliki. Mulailah untuk menutupi kekurangan kamu dengan mengembangkan kelebihan-kelebihan.

Lakukan Hobi yang Bermanfaat

Lakukan juga hobi-hobi yang bermanfaat bagimu. Tetapi terlalu sering melihat media sosial bukan termasuk hobi yang bermanfaat loh ya. Hobi yang dimaksud misalnya membaca buku, menulis, berenang, memasak, dan sebagainya. Mengisi waktu luang dengan melakukan hobi dapat mengurangi intensitas melihat media sosial.

Mencari Ilmu Baru

Ilmu selalu menjadi sebuah kebutuhan. Dengan mencari ilmu baru sama dengan kamu menambahkan kebutuhan yang kamu miliki. Untuk mencari ilmu baru, kamu dapat mengikuti webinar, kursus, volunteer, dan sebagainya. Kesibukan dalam menimbah ilmu dapat mengurangi kebiasaan melihat media sosial dan terhindar dari sindrom FoMO.

Dengan melakukan tips-tips di atas, selain dapat menghindari sindrom FoMO tentunya juga terdapat manfaat yang lainnya. Ketika fokus dengan diri sendiri, kamu akan lebih mengetahui apa rencana yang dapat dilakukan di masa yang akan datang. Ketika melakukan hobi, kamu akan merasa lebih senang. Dan ketika mencari ilmu baru, kamu akan mendapatkan hal-hal menarik yang belum dimiliki.

Sindrom FoMO ini mungkin tidak berbahaya, tetapi dapat membuat hidupmu menjadi tidak tenang. Oleh karena itu, akan lebih baik jika menghindarinya. Melihat media sosial boleh-boleh saja, tetapi jangan menjadikan hal itu sebagai kebiasaan hingga lupa waktu. Jangan terlena, lakukanlah secukupnya saja.

Penulis : Nur Ulfah Atiqah

Editor: Setyoningsih Subroto

Referensi

Nitish, B.A. (2020, 4 November ). “Waspada FoMO! Gangguan Jiwa Akibat Media Sosial”. ,https://www.klikdokter.com/info-sehat/read/2697338/waspada-fomo-gangguan-jiwa-akibat-media-sosial

Wibowo, P.T.J.. (2021, 23 Maret).Apa Itu Fear of Missing Out (FoMO)?”. ,https://www.wartaekonomi.co.id/read333518/apa-itu-fear-of-missing-out-fomo

Tags:

Share this post:

Related Posts

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *