Impian Tak Terpatahkan: Kita Punya Pikiran untuk Memilih

Penulis: Eka Nuri Damayanti

Editor: Setyoningsih Subroto

Sumber: pexels.com

“Kamu kan, perempuan. Ngapain belajar dan ngejar kuliah tinggi-tinggi? Nanti juga cuman ngurus anak”. Begitulah sekilas kutipan dari buku Tumbuh Dari Luka karya Indra Sugiarto. Kutipan dalam buku tersebut sepertinya bukan suatu hal baru yang kita dengar di sekitar kita. Ketika seorang perempuan memiliki jutaan impian dalam rencana hidupnya, tak jarang banyak slentingan kata-kata seperti itu. Perempuan seringkali dianggap lemah dan dipandang sebelah mata, padahal ada pepatah yang mengatakan “Di balik setiap pria sukses, selalu ada perempuan hebat di belakangnya”. Lalu, apa arti pepatah tersebut? Apakah artinya perempuan harus selalu berlindung dibalik sosok laki-laki? Tentu saja tidak. Maksudnya adalah perempuan hebat dapat menjadi salah satu faktor di balik kesuksesan laki-laki, entah itu pasangannya atau anaknya. Walaupun demikian, kita tidak bisa melarang orang lain untuk berbicara dan beropini. Lalu apakah kemudian kita harus membunuh mimpi kita hanya karena kita seorang perempuan? Mari simak seuntai kalimat yang dipetik dari buku Tumbuh Dari Luka, “Ketika kita membiarkan kata-kata negatif dari mereka masuk, maka pada saat itulah hidupmu mulai terganggu. Ketika kamu memilih ‘bodo amat’ dengan kata-kata negatif orang lain terhadapmu, maka pada saat itulah kamu sebenarnya menang” (Sugiarto, 2020). Bagaimana? Apakah bisa menyerap makna dari kalimat tersebut?

Semua orang memang berhak mengeluarkan opini yang mereka miliki, tapi tidak semua hal harus kita telan mentah-mentah. Kita punya pikiran untuk memilih hal mana yang ingin didengar dan bisa diambil untuk diri sendiri. Perempuan juga merupakan individu yang layak untuk membuktikan kepada dunia bahwa ada impian dan ide hebat yang dimiliki. Selanjutnya, hal apa yang akan membuat sosok perempuan menjadi hebat? Proses apa yang perlu dijalani?

Hidup merupakan suatu proses yang terus berlanjut tanpa bisa kita tunda. Ibarat pembuatan suatu produk, tidak mungkin langsung jadi tanpa adanya proses produksi yang dilakukan. Sama halnya dalam menjadi sosok perempuan hebat itu diperlukan proses untuk membentuknya. Adapun faktor pendukung utama dalam menjadi sosok perempuan yang hebat yakni melalui pendidikan. Menurut Ki Hajar Dewantara, pengertian pendidikan adalah proses menuntun segala kekuatan kodrat yang ada pada anak-anak peserta didik, agar mereka sebagai manusia dan sebagai anggota masyarakat dapat mencapai keselamatan. Pendidikan bukan saja sekedar mempelajari ilmu yang ada ataupun terkait dengan pendidikan formal, namun juga akan membentuk dasar pemikiran dan perilaku individu itu sendiri. Saat ini, dalam mengenyam pendidikan seharusnya diskriminasi gender tidak dilakukan lagi. Seorang perempuan juga memiliki hak yang sama untuk mewujudkan impian yang mereka miliki. Walaupun pendidikan menjadi faktor penting dalam membentuk sosok perempuan yang hebat, bukan berarti perempuan yang tidak berpendidikan itu tidak hebat, karena setiap perempuan pasti punya caranya sendiri untuk menjadi hebat. Namun, perempuan hebat yang sesungguhnya adalah dia yang mau menerima kelebihan dan kekurangannya, sehingga dia mampu melawan keterbatasannya dan bisa menginspirasi orang lain.

“Memangnya pendidikan sepenting apa untuk perempuan? Nanti juga ujungnya wanita itu kan mengurus rumah, melahirkan, dan menyusui sesuai dengan kodratnya, jadi harusnya nggak berpendidikan juga bisa dong”. Itulah pernyataan yang kerap muncul dalam kehidupan sosial masyarakat. Dan sebagai jawabannya, tentu saja pendidikan sangat penting! Menurut KBBI, kodrat berarti 1) kekuasaan (Tuhan) 2) hukum (alam) 3) sifat asli atau bawaan. Jadi, mengurus rumah bukan termasuk bagian dari kodrat seorang perempuan meskipun sudah identik sejak dulu. Kodrat perempuan seharusnya dilihat sebagai apa yang sudah melekat sejak lahir. Sesederhana itu maknanya. Contohnya, perempuan mengalami menstruasi setiap bulan. Perempuan punya rahim dan bisa hamil. Perempuan punya kelenjar susu dan bisa menyusui. Itu yang namanya kodrat. Lalu apakah salah jika seorang perempuan berpendidikan tinggi? Pendidikan yang tinggi akan mendukung seorang perempuan untuk memiliki wawasan yang luas dan juga dapat memunculkan ide-ide hebat lainnya. Ketika seorang perempuan memutuskan untuk menjadi seorang ibu, tentu ia akan merawat dan membesarkan buah hatinya dan itu bukanlah perkara yang mudah. Tapi jika

seorang perempuan berpendidikan tinggi tentunya akan membantu dalam proses tumbuh kembang anak. Bahkan seorang peneliti asal Belanda, dr. Ben Hamel mengatakan bahwa kecerdasan seorang anak diperoleh dari sang ibu. Mengapa demikian? Karena tingkat kecerdasan seseorang dipengaruhi pula oleh kromosom X yang berasal dari ibu”. Oleh karena itu, ibu yang cerdas berpotensi besar melahirkan anak yang cerdas pula. Setelah mengetahui alasan pentingnya pendidikan bagi perempuan, berikut adalah manfaat ketika seorang perempuan berpendidikan tinggi :

Memiliki Berbagai Keahlian untuk Bertahan Hidup

Seorang perempuan yang berpendidikan tentunya akan memiliki skill yang

mendukungnya dalam menjalani kehidupan sehari-hari. Salah satu contohnya

yakni dalam hal mengelola keuangan. Bagaimana cara mengelola pemasukan

dan pengeluaran dengan cermat agar kondisi finansial tetap sehat. Tidak

hanya untuk mencukupi kebutuhan sehari-hari saja, namun juga

mempersiapkan berbagai kemungkinan yang terjadi di masa depan.

Up to Date

Memiliki pemikiran yang luas dan keinginan belajar yang tinggi akan mendukung seorang perempuan untuk selalu mengikuti perkembangan terkini. Salah satunya yakni teknologi yang pastinya selalu berkembang seiring perkembangan zaman. Dengan selalu up to date, perempuan akan selalu siap menghadapi perkembangan yang dinamis dalam masyarakat.

Mencegah Bahaya Pernikahan Dini

Jika mengenyam pendidikan, maka perempuan dapat berpikir dengan lebih logis dan tidak mudah terpengaruh oleh ajakan atau perintah untuk melakukan pernikahan dini. Dengan demikian, perempuan dapat terhindar dari berbagai potensi bahaya yang mengiringinya seperti terganggunya kesehatan psikis dan mental akibat kekerasan dalam rumah tangga (KDRT) dan juga resiko kematian yang tinggi karena jika hamil di usia yang sangat muda tubuh belum siap hamil dan melahirkan.

Percaya Diri

Seorang perempuan berpendidikan, kemampuan dan wawasan yang dimiliki dapat mendorong rasa percaya diri ketika menghadapi berbagai dinamika kehidupan. Mengapa demikian? Pendidikan membangun kepercayaan perempuan terhadap potensi yang dimilikinya. Perempuan yang terdidik akan merasa lebih berdaya dan berani menyuarakan pendapatnya. Karena ia merasa mampu untuk bergerak, meski sulit namun tidak menyerah untuk belajar. Ia tahu jalannya dan yakin untuk dapat meraihnya. Bagaimana? Tidak ada salahnya bukan jika perempuan berpendidikan tinggi?

Referensi

Dytiaayu, A. (2019, Januari 15). Pentingnya Pendidikan untuk Perempuan.

https://www.kompasiana.com/ajeng90463/5c3dee45677ffb39ca045272/pentingnya-

pendidikan-untuk-perempuan

Faradhila, C. (2021, Agustus 3). Pentingnya Memahami Arti Kodrat Saat

Membahas Kodrat Perempuan. https://opini.id/sosial/read-17869/pentingnya-

memahami-arti-kodrat-saat-membahas-kodrat-perempuan

Joseph, N. (2021, Maret 24). Bahaya Kesehatan yang Bisa Timbul Akibat Pernikahan Dini.

https://hellosehat.com/mental/hubungan-harmonis/bahaya-kesehatan-akibat-

pernikahan-dini/

Nurdiana Rohman, B. (2019, Januari 2). Pentingnya Pendidikan Bagi Perempuan.

https://rencanamu.id/post/sudut-pandang/pentingnya-pendidikan-bagi-perempuan

Sugiarto, I. (2019). Tumbuh Dari Luka. Jakarta: Loveable x Bhumi Anoma.

T Sari, N. (2016, Juli 14). Seberapa Pentingkah Sebuah Pendidikan Bagi Perempuan?

https://www.hipwee.com/narasi/seberapa-pentingkah-sebuah-pendidikan-bagi-

perempuan/

Tags:

Share this post:

Related Posts

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *