Josee, The Tiger, and The Fish: Mimpi dan Impian

( Pinterest, https://pin.it/6vbXhbn – Ceyda )

Dalam menikmati sebuah karya visual sering kali kita menemui makna tersembunyi yang mungkin tidak bisa ditangkap oleh semua penontonnya. Makna tersembunyi ini dapat berupa maksud perkataan, arti gerak gerik, maupun sebuah kondisi yang tidak dijelaskan namun sangat perlu dipahami guna menikmati sajian visual yang ada.

Dalam sebuah movie anime berjudul Josee, the Tiger, and The Fish terdapat banyak sekali makna tersembunyijika ditonton dengan seksama. Melalui tokoh Josee, penderita kelainan neuro-muskular yang minim pengalaman dalam memutuskan karier hidupnya. Male lead bernama Tsuneo juga memberi banyak kesan positif melalui karakternya.

Orang normal tidak akan tahu rasanya.” – Josee

Bagi penyandang disabilitas hal itu lumrah dirasakan.  Setiap hal kecil bisa jadi berbeda jika disampaikan dengan cara yang salah. Perlu diperhatikan juga bagi penyintas bahwa tidak semua orang tahu apa yang kamu pikirkan. Mencoba untuk jujur dan mengungkapkan apa yang kita      rasakan akan menjadi pijakan besar dalam interaksi sosial.

“Bukan untuk dirimu saja. Berharap baik untuk orang lain tidak akan membuatmu menghilang.” – Tsuneo

Kebaikan pasti akan berbuah manis. Meski, dalam perjalanannya harus melalui sakit dan ketakutan kebaikan adalah bibit yang seharusnya ada dalam tiap diri manusia. Berharap baik adalah sama dengan memberikan afirmasi positif dalam diri supaya tetap dalam keadaan yang sadar.      

Poin penting yang dapat diambil melalui film Josee, The Tiger, and The Fish adalah penilaian akan impian. Impian akan menjadi sebuah tantangan bagi mereka yang menikmati prosesnya. Impian tidak mendatangkan kesulitan karena bagaimanapun, itu adalah impian yang sudah ditetapkan.

Albert Einstein pernah berkata bahwa, “Life is like riding bicycle, to keep your balance you must keep moving. Secara makna mungkin hanya berarti, “Hidup itu layaknya menaiki sepeda. Untuk tetap menjaga keseimbanganmu, kamu harus tetap bergerak maju”. Namun, secara harfiah kalimat ini adalah bentuk menikmati proses.

Bagi Josee, terus mengayuh adalah hal yang sulit. Namun bagi Tsuneo, mengayuh bukanlah hal besar jika dibandingkan dengan apa yang akan ia temui di ujung jalan. Josee yang mendamba laut serta Tsuneo yang mendamba isinya adalah perpaduan mimpi yang serasi dalam perjalanan menuju impian. Mungkin, bagi Josee menyelam adalah hal mustahil namun ia memiliki Tsuneo yang siap menceritakan apapun perkara laut.

Josee yang sempat menyerah akan mimpinya, memutuskan untuk bekerja kantoran alih-alih memperjuangkan kegemarannya terhadap seni menggambar. Ia termakan perspektif orang bahwa hidup adalah soal realistis. Mimpi adalah mimpi, kenyataan adalah kenyataan. Namun, ketika ia melihat Tsuneo menyerah dan takut akan mimpinya yang tidak bisa terealisasikan, Josee paham bahwa yang terpenting dalam mimpi adalah berani dan percaya bahwa mimpi akan terwujud pada siapapun yang memperjuangkannya.

Bukan hal baru bahwa mungkin ada orang di luar sana yang akhirnya menyerah dan merelakan mimpinya, namun jika itu adalah soal memahami apa yang sebenarnya diri sendiri inginkan mungkin hal itu dapat dipikirkan kembali.

In the end, apa yang kamu perjuangkan akan kamu toreh. Tak peduli seberapa lama kamu akan merasakannya. Tak peduli sesulit apa kamu melaluinya. Mimpi tercipta bagi mereka yang mempercayai diri mereka sendiri dengan sepenuh hati.

Semua yang terjadi mempunyai alasan. Jika tidak menyenangkan maka bisa jadi itu mendewasakan.

Penulis: Sikna

Editor: Desy Putri

Share this post:

Related Posts

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *