Maraknya Pelaporan Kasus Kamera Tersembunyi di Korea Selatan: Hilangnya Rasa Aman dan Privasi

Korea Selatan dapat dikatakan sebagai salah satu negara dengan tingkat pelaporan kasus kamera tersembunyi dan illegal filming yang paling banyak yang mana mengalami peningkatan signifikan tiap tahunnya. Selain itu, dilaporkan bahwa mayoritas korban dari kasus tersebut ialah perempuan, sedangkan laki-laki merupakan pelakunya. Kamera tersembunyi tersebut disembunyikan pada toilet umum, hotel, ruang ganti dan bahkan dapat saja dimasukkan ke dalam barang-barang pemberian seperti jam. Berbagai foto yang diambil dan video yang direkam melalui kamera tersebut kemudian diungggah ke situs website, di mana laki-laki akan membayar untuk mengakses foto atau video tersebut. 

Diketahui bahwa terdapat lebih dari 30.000 kasus illegal filming dengan kamera tersembunyi yang telah dilaporkan ke pihak kepolisian Korea Selatan pada rentang waktu tahun 2013 dan tahun 2018. 

Selain itu, pada tahun 2012, misalnya, terdapat sekitar 2.400 kasus illegal filming yang selang 5 tahun kemudian, yakni 2017, menjadi 6.615 kasus. Selanjutnya, pada tahun 2019, pihak kepolisian di Korea Selatan, menemukan kamera di dalam kotak TV, stop kontak, dan pengering rambut yang menyiarkan secara online melalui suatu situs sekitar 1.600 tamu di kamar hotel mereka. Situs ini sendiri memiliki lebih dari 4.000 anggota yang 97 di antaranya membayar biaya bulanan sebesar $44.95 untuk dapat mengakses fitur tambahan seperti fitur yang digunakan untuk memutar ulang streaming langsung tertentu. Sekitar tahun 2018 akhir, pihak kepolisian Korea Selatan menyebutkan bahwa layanan tersebut menghasilkan lebih dari $6.000. 

Maraknya kasus kamera tersembunyi tersebut merupakan bentuk dari mengerikannya kejahatan seks berbasis digital ini. Berbagai foto dan video yang ditangkap dan disebar luaskan tanpa adanya persetujuan – dan terkadang dimanipulasi – terus menjadi ancaman bagi perempuan di Korea Selatan. 

Penelitian yang dilakukan oleh Human Rights Watch, memaparkan bahwa kasus kamera tersembunyi ini merupakan bentuk dari pelecehan yang berbasis digital atau online yang pada gilirannya mampu memberikan dampak dalam jangka panjang bagi korban yang bersangkutan. Dampak yang dimaksud meliputi timbulnya rasa trauma yang bisa mengganggu kesehatan mental seseorang dan pada gilirannya dapat memengaruhi aktivitas sehari-harinya. Tak hanya itu, tak jarang korban merasakan stres hingga depresi yang berkepanjangan. 

Dalam menanggapi kasus ini, Seoul kemudian meluncurkan pasukan khusus inspektur perempuan untuk melakukan inspeksi rutin terhadap 20.000 toilet umum kota untuk mencari keberadaan dari kamera tersembunyi ini. Selain itu, pemerintah Korea Selatan juga turut meningkatkan hukuman berat bagi para pelaku kejahatan seks berbasis digital ini. Meskipun demikian, beberapa pihak beranggapan bahwa langkah tersebut merupakan langkah yang ‘dangkal’ dalam menghadapi suatu masalah sosial. Tak hanya itu, menurut Institut Hak Asasi Manusia Wanita Korea, terlepas dari adanya komitmen pemerintah dalam menangani kasus, upaya pemerintah dalam menangani kasus Telegram Nth Room yang melibatkan pelanggaran dan banyaknya korban, masih terbilang lamban. 

Lantas mengapa hal ini nampak tidak berujung meskipun pemerintah dan pihak berwajib setempat telah turun tangan dalam menangani kasus tersebut?

Hal ini disebabkan masih rendahnya kesetaraan gender.

Tak dapat dipungkiri bahwa Korea Selatan memiliki teknologi dan perekonomian yang dapat dikatakan maju. Namun, apabila berbicara tentang kesetaraan gender, Korea Selatan masih berada pada angka yang rendah. Hal ini misalnya dapat dirujuk dari Global Gender Gap Report 2021 yang menyatakan bahwa tingkat kesetaraan gender di Korea Selatan berada di peringkat 102 dari 156 negara. 

Tentunya peringkat tersebut bukan merupakan suatu ‘kebanggaan’ – mengingat bahwa Korea Selatan sekarang ini sangatlah terkenal dengan fenomena Hallyu Wave dan K-Drama nya. 

Berangkat dari kasus tersebut, dapat dikatakan bahwa akar permasalahan dari terus meningkatnya kasus ini ialah rendahnya kesetaraan gender. Tentu tidak mudah bagi suatu negara untuk mewujudkan kesetaraan gender, terlebih negara Korea Selatan merupakan negara yang tidak sedikit menghadapi kasus diskriminasi terhadap perempuan. Komitmen pemerintah saja tidaklah cukup dalam menangani kasus ini. Pentingnya meningkatan kesadaran setiap individu untuk menciptakan ruang publik dan tempat yang aman bagi siapa saja, termasuk perempuan, merupakan pekerjaan rumah yang harus segera dibenahi. 

Pemerintah dalam masalah ini berperan sebagai penegak hukum yang dapat menjaga implementasi dari regulasi yang telah ditetapkan berjalan sesuai dengan tujuan regulasi, dan juga memberikan hukuman yang setimpal apabila terdapat pihak yang melanggar regulasi tersebut. Masyarakat kemudian berperan sebagai pihak yang harus patuh terhadap regulasi yang telah ditetapkan. Baik pemerintah dan masyarakat haruslah memiliki prinsip yang sama, yakni untuk menciptakan ruang publik dan tempat yang aman bagi siapa saja dan bahwa masalah kamera tersembunyi adalah masalah bersama – bukan hanya masalah perempuan. 

REFERENSI:

Clarke, C., Lee, S., & Woolnough, M. D. (2021). South Korea’s spy camera epidemic has women fearful they are watched wherever they go. ABC News. https://www.abc.net.au/news/2021-06-17/spy-cam-sex-crimes-in-south-korea-leave-women-fearful/100214532

Compton, N. B. (2021). Does your Airbnb or hotel have a hidden camera? Experts share tips for protecting yourself. The Washington Post. https://www.washingtonpost.com/travel/tips/airbnb-hidden-camera-tiktok/

Gunia, A. (2022). “It Breaks My Heart.” Confronting the Traumatic Impact of South Korea’s Spycam Problem on Women. TIME. https://time.com/6154837/open-shutters-south-korea-spycam-molka/

Jeong, S., & Griffiths, J. (2019). Hundreds of motel guests were secretly filmed and live-streamed online. CNN World. https://edition.cnn.com/2019/03/20/asia/south-korea-hotel-spy-cam-intl/index.html

Nguyen, E. (2021). From Schools to Motels, Nowhere is Safe from Spy Cams in South Korea. Human Rights Watch. https://www.hrw.org/news/2021/11/04/schools-motels-nowhere-safe-spy-cams-south-korea

Park, H. (2019). South Korea tackles hidden camera epidemic with spy cam inspection team. ABC News. https://abcnews.go.com/amp/International/south-korea-tackles-hidden-camera-epidemic-spy-cam/story?id=63756405

World Economic Forum. (2021). Global Gender Gap Report 2021.

Penulis: Digna Defianti

Editor: Desy Putri R.

Tags:

Share this post:

Related Posts

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *