Menengok Lebih Dalam Seberapa Penting Sikap Inklusif

Sumber gambar : unicef.org

Pernahkah kamu mendengar sikap inklusif? Inklusif adalah sikap terbuka akan adanya keberagaman budaya. Sikap inklusif juga dapat diartikan untuk memposisikan diri kita dalam sudut pandang orang lain. Memiliki sikap inklusif sangat penting baik di lingkungan masyarakat, organisasi, bahkan tempat kerja.

Hal tersebut memang bisa memberikan dampak besar bagi lingkungan sekitar, salah satunya agar dapat mengahargai perbedaan keberagaman dan keterbukaan terhadap toleransi, hak dan kewajiban satu dengan yang lain. 

Ciri-ciri sikap inklusif yaitu:

  1. Inklusif cenderung terbuka terhadap keberagaman budaya.
  2. Memiliki rasa toleransi yang tinggi.
  3. Dapat menerima dan berinteraksi dengan budaya lain. 

Jika berbicara terkait masalah inklusif, agar bisa mendapatkan sikap tersebut tentu kita harus memperhatikan beberapa aspek, antara lain:

  1. Berpikir terbuka

Hal pertama yang harus dilakukan adalah memiliki konsep open minded. Pemikiran yang terbuka tentu akan mendorong kamu terus mempelajari semua berbagai macam sumber informasi, sehingga kamu bisa mendapatkan sudut pandang dari segala sisi. 

  1. Keberanian

Jika ingin memiliki sikap inklusif, maka harus siap untuk berani melawan normativitas yang sudah ada terkait suatu hal dalam lingkungan bermasyarakat.

  1. Komitmen

Memiliki sikap inklusif juga harus berkomitmen untuk meluangkan waktu, tanggung jawab, sumber daya dan energi yang dibutuhkan sehingga nantinya sikap inklusif akan terbentuk dalam jangka waktu yang cukup lama.

Untuk memperoleh sikap inklusif, kita juga bisa menerapkan pendidikan berbasis inklusif sejak dini. Pendidikan tersebut memiliki beberapa tujuan dan kesadaran jika diterapkan sejak usia dini antara lain:

  1. Memberikan kesempatan seluas-luasnya kepada semua anak laki-laki, anak perempuan ataupun disabilitas mendapatkan pendidikan inlusif yang layak sesuai dengan pendidikannya. 
  2. Membantu mempercepat program wajib belajar pendidikan dasar. Secara tidak langsung pendidikan inklusif dapat membantu baik murid, guru ataupun dari pihak sekolah dalam hal pendidikan. 

Memiliki sikap inklusif juga tidak hanya bisa didapatkan melalui pendidikan saja, namun juga pola asuh pertama dari anak-anak tersebut, yaitu keluarga. Pada lingkup keluarga, anak-anak dapat mulai mendapatkan pendidikan inklusif sejak dini. Ada baiknya, untuk menerapkan pendidikan inklusif pada anak, orang tua dapat mulai dari memberikan contoh ringan dikehidupan sehari-hari. Jika hal tersebut diterapkan sedari kecil, maka kebiasaan tersebut akan tertanam dalam pikiran anak sehingga dapat direalisasikan pada tindakan yang nyata, dan dilakukan secara berulang. 

Dengan hal pendidikan di lingkup keluarga dan pendidikan inklusif di kalangan sekolah, diharapkan dapat membantu anak-anak dalam mendapatkan sikap inklusif  yang dapat berguna bagi masyarakat sekitar. Diharapkan jika sikap inklusif sudah tertanam sejak dini, maka anak-anak akan dapat menghargai adanya perbedaan dikalangan lingkungan sosial termasuk kaum minoritas seperti disabilitas. 

Penulis : Novia Kusuma W.

Editor : Desy Putri R.

Related Posts

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *