Narcissistic Personality Disorder: Adiksi akan Atensi

Saat ini, internet adalah bagian besar dari kehidupan setiap orang. Seluruh kalangan masyarakat, baik tua maupun muda, perempuan maupun laki-laki, orang tua maupun anak-anak, telah menggunakan gawai tersebut dalam kehidupannya. Pada zaman yang kian modern, internet menjadi salah satu kebutuhan wajib bagi setiap orang. Tujuan awal penggunaan gawai biasanya untuk kemudahan saling berhubungan dan menjalin silaturahmi. Namun, setiap bagian kegiatan sehari-hari saat ini membutuhkan internet. Baik saat bekerja, saat sekolah, ketika membeli sesuatu, kala mendaftar pada sebuah rumah sakit, semua hal tersebut dapat dilakukan melalui internet. Satu hal lain yang menjadi bagian utama dari internet adalah sosial media.

Akhir-akhir ini, sosial media tengah berkembang pesat di kalangan masyarakat. Platform sosial media layaknya Facebook, Twitter, Whatsapp, Line, Instagram, dan lain sebagainya telah umum digunakan orang-orang. Berkat sosial media, setiap individu dapat berinteraksi dan menghubungi satu sama lain dengan begitu mudah. Selain itu, berita dan informasi penting pun dapat dengan cepat tersalurkan. Namun, sosial media juga memiliki dampak buruk pada penggunanya. Mulai dari kecanduan, ketergantungan pada sosial media, juga memicu kepribadian narsis.

Perilaku narsis paling sering kita temui dalam berbagai platform sosial media. Banyak dari orang yang narsis akan terus mengunggah tentang diri mereka, khususnya dengan foto atau hal-hal yang mereka lakukan dan miliki. Mereka akan merasa lebih baik dari yang lain dengan postingan yang mereka unggah. Selain itu, mereka juga cenderung egois, tidak peka dengan keadaan, dan seenaknya sendiri. Tentu, banyak dari orang narsis dirasa sebagai fenomena yang biasa saja. Namun, sikap narsis yang parah dapat memicu sebuah gangguan kepribadian. Ketika seorang individu kerap kali mengharapkan respon dari orang lain untuk melindungi kepercayaan diri mereka, serta kala individu tersebut mulai tidak merasakan empati juga merasa kesusahan untuk menjalin hubungan dengan orang lain, mereka bisa saja tengah memiliki gangguan kepribadian narsis, atau narcissistic personality disorder.

Pesatnya pertumbuhan sosial media menjadi salah satu penyebab utama gangguan kepribadian narsis. Platform sosial media layaknya Facebook dan Twitter telah melahirkan sebuah generasi yang tergila-gila pada dirinya sendiri. Sekali mereka mendapat perhatian dari sosial media tersebut, mereka dapat semakin haus akan perhatian. Hal ini dapat pula memecah konsentrasi mereka, menjadikan mereka tidak mampu berfokus pada kegiatan sehari-harinya. Selain itu, obsesi mereka untuk dipuji dan mendapat perhatian orang lain juga dapat menghilangkan jati diri mereka sebenarnya. Tanpa sadar, mereka dapat merubah sifat, penampilan, juga gaya hidup demi mendapat atensi dari orang lain. Selain sosial media, ada beberapa penyebab lain dari narcissistic personality disorder. Gangguan kepribadian ini juga dapat disebabkan oleh trauma masa kecil, hubungan dengan orang terdekat, genetik keluarga, juga sikap individu itu sendiri.

Narcissistic personality disorder dapat memiliki ciri-ciri yang beragam, yaitu :

  1. Merasa bahwa dirinya penting.
  2. Selalu berpikiran bahwa dia lebih sukses, cerdas, dicintai, dan menarik daripada orang lain.
  3. Keinginan untuk menjalin hubungan hanya dengan orang-orang berstatus tinggi.
  4. Selalu berkeinginan untuk dikagumi orang lain.
  5. Melebih-lebihkan pencapaian dan kemampuan.
  6. Percaya bahwa orang lain iri dengan dirinya.
  7. Selalu menantikan pujian dari orang lain atas pencapaiannya.
  8. Menetapkan keinginan yang tidak realistis.

Selanjutnya, individu yang memiliki narcissistic personality disorder dapat mengalami kesusahan saat menjalin hubungan dengan orang lain. Mereka cenderung sukar berempati dan mendengar pendapat orang lain. Mereka juga tanpa segan menggunakan seseorang demi meraih kesuksesannya sendiri. Individu tersebut juga dapat merasa selalu iri dengan orang yang berstatus lebih tinggi darinya, atau lebih sukses darinya. Bahkan orang-orang dengan narcissistic personality disorder memiliki resiko yang lebih besar dalam penggunaan narkoba dan alkohol. Pada kenyataannya, seseorang dengan narcissistic personality disorder biasa menyimpan insecurity besar di balik topeng arogannya. 

Narcissistic personality disorder dapat pula menjadi berbahaya. Gangguan kepribadian ini dapat memicu seorang individu untuk merasa depresi dan cemas. Mereka juga mudah mengalami mood swings, bahkan dapat membuat seseorang berpikiran untuk bunuh diri. Bila sudah memasuki tahap seperti ini, sebaiknya seseorang segera datang ke tenaga profesional layaknya psikolog maupun psikiater. Individu dengan narcissistic personality disorder dapat dibantu dengan menjalani terapi dan mengonsumsi obat-obatan.

Ada beberapa langkah lain yang dapat dilakukan untuk menangani narcissistic personality disorder yang belum kronis. Beberapa di antaranya adalah :

  1. Mencoba selalu memandang orang dengan positif.
  2. Mengembangkan kepercayaan diri.
  3. Menumbuhkan ekspektasi yang realistis terhadap orang lain.
  4. Mengambil pelajaran dari perilaku yang ditampilkan.
  5. Mencoba gaya hidup yang sederhana untuk menghindari hedonisme.
  6. Melatih diri sendiri untuk selalu bersikap rendah hati.
  7. Merenungkan ucapan diri sendiri dan opini orang lain terhadap dirinya.

Selain itu, ada juga hal-hal yang dapat dilakukan pada orang-orang yang harus berhadapan dengan orang yang narsis. Sebelumnya, hindari memulai argumen dan mengatur mereka, serta jangan berekspektasi bahwa mereka akan mengerti kalian. Hal tersebut hanya akan membuat kalian lelah, atau bahkan dapat melahirkan masalah baru. Dalam menghadapi orang narsis, kita perlu tetap menjaga sikap yang tenang. Buatlah batasan-batasan atas apa saja yang dapat dilakukan oleh lawan bicara, namun apa pula hal-hal yang tidak dapat kalian tolerir. Walaupun sukar, kalian harus tetap berani untuk membela diri sendiri bila lawan kalian telah melewati batas. Terakhir, kalian juga bisa mencari tahu lebih lanjut akan narcissistic personality disorder untuk lebih mengerti cara mereka berpikir serta membentuk ekspektasi yang perlu kalian miliki saat berhadapan dengan mereka. 

Referensi 

Cleveland Clinic. (2020). Narcissistic Personality Disorder: Traits, Tests, Treatment. Cleveland Clinic. https://my.clevelandclinic.org/health/diseases/9742-narcissistic-personality-disorder 

healthdirect. (2021, 23 Desember). Narcissistic personality disorder (NPD ). Healthdirect Australia. https://www.healthdirect.gov.au/narcissistic-personality-disorder-npd

Robinson, K. (2021, 19 April). How to Handle a Narcissist. WebMD. https://www.webmd.com/mental-health/features/handle-narcissist 

‌ Sari, D. (2021). Gangguan Kepribadian Narsistik dan Implikasinya Terhadap Kesehatan Mental. Islamic Counseling : Jurnal Bimbingan Dan Konseling Islam5(1), 93–114. http://journal.iaincurup.ac.id/index.php/JBK/article/view/2633/pdf

Related Posts

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *