
Di era serba digital ini, selain terdapat sebuah jalan “alternatif” untuk menjalani kehidupan sehari-hari, terdapat juga jalan “gelap” yang harus kita hindari. Faktanya, manusia cenderung sulit membedakan antara dampak positif dan dampak negatif, hingga akhirnya batas antara dampak positif dan negatif pun buram. Membuat manusia lupa akan tujuan awalnya.
Porn addiction, atau dalam bahasa Indonesia berarti kecanduan pornografi, bukan hanya satu-satunya masalah yang timbul dari perkembangan teknologi yang pesat. Namun, kecanduan pornografi termasuk salah satu yang cukup mengkhawatirkan bagi generasi muda. Dampaknya bisa sangat melumpuhkan generasi muda. Lantas, apa itu porn addiction dan bagaimana cara mengatasinya?

Addiction dan kaitannya dengan porn addiction
Addiction, dalam bahasa Indonesia, memiliki arti kecanduan. Kecanduan ialah sebuah tindakan yang lebih dari sekadar minat yang kuat pada sesuatu. Dalam kondisi medis, kecanduan dapat mengakibatkan perubahan pada otak dan tubuh serta dapat mendorong orang tersebut untuk terus menggunakan zat atau mengambil bagian dalam suatu aktivitas, termasuk yang menimbulkan bahaya sekalipun.
Sebagian besar penelitian tentang kecanduan menunjukkan bahwa kecanduan mengakibatkan adanya pengaktifan daerah otak yang terkait dengan motivasi dan penghargaan. Ketika seseorang dengan kecanduan awalnya menggunakan zat atau terlibat dalam suatu perilaku, mereka menerima aliran dopamin yang intens, menyebabkan perasaan senang dan penghargaan. Seiring waktu, tubuh mereka hanya dapat menghasilkan lebih sedikit dopamin. Oleh karena itu, mereka menggunakan zat atau melakukan suatu tindakan secara berulang, karena mereka bergantung pada hal tersebut untuk merasakan aliran dopamin.
Lantas, apa hubungannya dengan porn addiction? Porn addiction, atau dalam bahasa Indonesia adalah kecanduan pornografi, digambarkan dengan seseorang yang menjadi sangat bergantung secara emosional pada pornografi dan mengganggu kehidupan sehari-hari, hubungan, dan kemampuan mereka untuk berfungsi. Beberapa dokter pun menganggap kecanduan pornografi sebagai gangguan hiperseksual, istilah umum yang mencakup perilaku seksual yang berlebihan, contohnya seperti masturbasi berlebihan.
Aktivitas otak dapat dideteksi melalui electroencephalography (EEG). Berdasarkan tes tersebut akan terlihat peningkatan aktivitas otak setiap kali orang dengan kecanduan disajikan dengan gambar kecanduannya — seperti rokok untuk perokok, atau game untuk penjudi. Namun, tes EEG dari studi penting oleh ahli saraf UCLA pada tahun 2015 menunjukkan bahwa orang yang kecanduan pornografi tidak memiliki karakteristik lonjakan aktivitas otak saat menonton film porno. Faktanya, para peneliti mencatat bahwa mereka menunjukkan penurunan reaksi otak saat melihat gambar seksual.
Pada tahun 2018, “gangguan perilaku seksual kompulsif”—yang mencakup penggunaan pornografi kompulsif—ditambahkan sebagai gangguan kontrol impuls (bukan gangguan kecanduan) dalam Klasifikasi Penyakit Internasional (ICD-11) World Health Organization (WHO).
Perlu dicatat bahwa kecanduan pornografi tidak sama dengan kecanduan seks. Kecanduan pornografi, jika memang ada, kemungkinan merupakan bagian dari masalah kecanduan seks yang lebih besar, tetapi masih belum diputuskan apakah kedua masalah tersebut merupakan perilaku adiktif.
Selanjutnya, sebuah studi tahun 2019 menunjukkan bahwa prevalensi gangguan kecanduan pornografi bisa mencapai sekitar 3-6%. Namun, sulit untuk menentukannya secara pasti karena kurangnya klasifikasi formal. Selanjutnya, kecanduan pornografi tetap menjadi masalah kontroversial, bahkan pada beberapa penelitian menunjukkan bahwa kecanduan pornografi sama sekali bukan kondisi medis yang nyata.

Dampak Porn Addiction
Seperti yang telah disebutkan sebelumnya, dampak dari kecanduan pornografi berbanding terbalik dengan dampak dari kecanduan hal lainnya, yaitu berupa penurunan reaksi otak. Namun, apakah dampaknya hanya itu saja? Tidak. Berikut ini merupakan dampak dari kecanduan pornografi yang sudah dikategorikan sebagai gangguan kontrol impuls oleh WHO:
- Mempengaruhi keintiman pasangan
Secara khusus, telah diamati bahwa pria yang sering menonton konten pornografi cenderung menarik diri secara emosional dari orang penting di sekitar mereka. Para pria ini cenderung mengembangkan sifat-sifat rahasia, bahkan mungkin jatuh ke dalam keadaan depresi setelah mereka mengkonsumsi pornografi secara berlebihan.
- Mempengaruhi Harga Diri Pasangan Anda
Orang dengan kecanduan pornografi juga dapat memberikan tekanan yang tidak sehat pada kinerja mereka selama hubungan seksual yang secara signifikan mempengaruhi pengalaman seksual mereka. Sementara mereka terus-menerus melihat orang-orang melakukan hubungan seks, orang ini mungkin merasa bahwa kehidupan seks mereka mungkin terasa kurang memuaskan.
- Pornografi Dapat Mempengaruhi Kepuasan Dari Seks
Ketika seorang pasangan mengamati pasangannya menjauh secara fisik, lebih memilih untuk beralih ke pornografi—itu bisa menjadi pukulan berat bagi harga diri mereka.
- Dapat Mempengaruhi Fungsi Sehari-hari
Kebutuhan yang luar biasa untuk melihat orang lain melakukan hubungan intim bisa menjadi lebih penting daripada pertemuan yang dijadwalkan dengan klien, menghadiri janji dengan dokter, atau bahkan meluangkan waktu yang sangat dibutuhkan untuk bersantai dan menikmati hari.
- Kecanduan Porno Dapat Mendorong Gangguan Kesehatan Mental.
Memiliki nafsu makan yang tinggi untuk materi erotis telah dikaitkan dengan gangguan kecemasan. Selain itu, gangguan hiperseksual ini juga dapat menyebabkan gangguan mood dan bahkan tantangan penyalahgunaan zat.
Cara Mengatasi Porn Addiction
Setiap perbuatan memiliki cara untuk mengatasi serta mencegahnya. Berikut merupakan cara untuk mengatasi porn addiction:
- Merubah perilaku
- Melakukan terapi grup
- Melakukan hypnotherapy
- Mencari alternatif kesibukan lain
- Pengobatan
Selain itu, kita juga harus mengetahui cara mencegahnya, yang bisa dilakukan dengan cara sebagai berikut:
- Sibukkan diri dengan kegiatan yang positif
- Hindari kegiatan menyendiri
- Tingkatkan keimanan kepada Tuhan
Contoh Kasus
Dilansir dari Kompas.com, pada bulan September tahun 2021, Kominfo, Kementerian Komunikasi dan Informasi, melakukan berbagai pemblokiran situs-situs pornografi di Indonesia. Totalnya hingga 2,6 juta situs. Hal ini dilakukan Kominfo sebagai usaha pencegahan maraknya kecanduan pornografi, khususnya pada kalangan pelajar. Kominfo juga bekerja sama dengan google untuk mengalihkan keyword-keyword yang mengandung unsur pornografi. Tentu saja hal ini tidak berjalan efektif. Namun, tindakan ini cukup tepat dilakukan Kominfo dalam hal menekan jumlah masyarakat Indonesia yang kecanduan pornografi.
Selain di Indonesia, di Singapura juga terdapat masalah yang sama. Di tengah pandemi covid-19, We Care Community Services, pusat pemulihan kecanduan berbasis komunitas yang menjalankan program terapi pemulihan kecanduan seks, porno, cinta, mengatakan bahwa sejak awal pandemi tahun lalu, telah terjadi peningkatan drastis pada orang yang mencari bantuan untuk perilaku seksual kompulsif, yang mencakup penggunaan pornografi online yang berlebihan.
Dari 50 kasus pada 2019, jumlahnya meningkat dua kali lipat menjadi lebih dari 100 kasus tahun lalu, 70 di antaranya adalah kasus baru. Rata-rata sebagian besar dari orang-orang ini berusia 20-an; kurang dari 10 persen berusia di bawah 18 tahun; dan hanya seorang anak berusia 12 tahun selama bertahun-tahun.
Selain terlalu banyak menonton film porno, perilaku seksual kompulsif juga mencakup perasaan kebutuhan yang konstan untuk mencari pasangan seksual dan memiliki banyak pasangan seksual. Hal ini pada gilirannya mempengaruhi kehidupan dan pekerjaan orang tersebut dan menyebabkan orang tersebut kehilangan pengalaman keluarga dan sosial yang penting.
Kesimpulan
Porn addiction, atau kecanduan pornografi merupakan hal yang dapat menurunkan reaksi otak. Dan jika terus dilakukan, dapat menimbulkan masalah serius pasca-pernikahan. Oleh karena itu, sebagai generasi muda yang cemerlang, sudah sewajarnya kita untuk terus menyibukkan diri dengan kegiatan positif. Kegiatan yang dapat menguntungkan di masa depan, bukan menyuramkan masa depan.
Oleh: Siti Fatimah
Editor: Laras Adinda N.
Referensi:
Agustin, S. (2021, October 4). Mengenal Lebih Dekat Bahan Dasar Kosmetik. Alodokter. Retrieved July 22, 2022, from https://www.alodokter.com/Bahan-Kosmetik-adalah-Kimia-Jadi-Bisa-Berbahaya
Gan, Eveline. (2021). Watching porn, getting addicted: Experts tell of cases they’ve seen and the risks linked to sexual offenders. Today. Retrieved 21st July, 2022, from https://www.todayonline.com/singapore/watching-porn-getting-addicted-experts-tell-cases-theyve-seen-and-risks-linked-sexual
Plumptre, Elizabeth. 2022. Understanding the Effects of Porn Addiction. Verywell mind. Retrieved 22nd July, 2022, from https://www.verywellmind.com/what-are-the-effects-of-porn-addiction-5203896
Soriano, Krista. (2022). Tell Me All I Need to Know About Porn Addiction. Psycom. Retrieved 21st July, 2022, from https://www.psycom.net/porn-addiction
Tim SINDOnews. (2021). Selamatkan Moral Anak Muda, Kominfo Blokir Jutaan Situs Porno, Lantas Bagaimana VPN?. Sindonews. Retrieved 21st July, 2022, from https://lifestyle.sindonews.com/read/598635/166/selamatkan-moral-anak-muda-kominfo-blokir-jutaan-situs-porno-lantas-bagaimana-vpn-1636812702?_gl=1*k5ur1c*_ga*NkhaM041N3pETkhla1VMbUhzamlZRS1GNGxHRW9teTdqWExzTWxDTFdNbWJLT2ZfNURIS1BUWVBSSHRoRlFwcg
Villines, Zawn. (2021). What to Know About Porn Addiction. Medical News Today. Retrieved 21st July, 2022, from https://www.medicalnewstoday.com/articles/porn-addiction