
Hallo WEI Fellas, apa saja sih yang biasa kalian gunakan saat menstruasi? Tentu nya kalian memilih yang praktis, murah, dan mudah sekali pakai. Salah satu nya pembalut sekali pakai.
Tetapi kalian tau gak sih kebiasaan ini dapat membawa dampak buruk bagi lingkungan. Jika kita memakai pembalut sekali pakai dalam jumlah 2-3 kali dalam sehari dapat menyumbang 300 sampah pembalut untuk bumi kita.
Adapun alternatif pengganti pembalut sekali pakai yaitu menstrual cup. Menstrual cup ini diciptakan untuk menjaga kelestarian lingkungan dan dinilai lebih ekonomis dari pembalut sekali pakai. Mau tau lebih lanjut mengenai menstrual cup? Yuk simak artikel berikut.
Apa itu menstrual cup? Sesuai dengan nama nya “menstrual cup’’ yaitu berupa cangkir atau cawan menstruasi. Menstrual cup ini berbentuk seperti lonceng yang terbuat dari bahan karet atau silikon. Pada ujung menstrual cup terdapat bagian memanjang seperti tangkai yang guna nya untuk membantu menarik menstrual cup keluar dari vagina.
Awal mula menstrual cup ini tercipta oleh kelompok kebidan yang bernama McGlasson dan Perkins pada tahun 1932. Sejak saat itu banyak menstrual cup dipatenkan. Menstrual cup yang bermerek Tessawey diperkenalkan pada tahun 1960 tetapi tidak sukses secara komersial karena bahan karet yang digunakan kurang nyaman.
Namun seiring berjalan nya waktu para ilmuwan khusus nya dibidang kesehatan terus berinovasi dan tercipta menstrual cup yang nyaman di pakai, ukuran, dan daya tampung yang banyak.
Ukuran menstrual cup beragam tergantung merek. Biasanya menstrual cup bisa menampung darah haid rata-rata 20 ml. Untuk ukuran yang lebih besar dapat menampung 30 ml bahkan lebih.
Penggunaan menstrual cup akan mempertimbangkan volume darah yang di keluarkan. Pada awal periode haid menggunakan menstrual cup berukuran besar. Lalu di akhir periode haid menggunakan ukuran lebih kecil dikarenakan berkurang volume darah saat haid.
Selain itu adapun rekomendasi penggunaan menstrual cup. Untuk perempuan di usia di bawah 30 tahun tahun dan belum melahirkan di rekomendasikan memakai menstrual cup berukuran kecil. Sedangkan, untuk perempuan berusia 30 tahun ke atas dan sudah melahirkan di rekomendasikan memakai cup dengan ukuran besar.
Adanya menstrual cup menuai sederet mitos dan fakta. Hal ini yang menyebabkan para perempuan ragu untuk beralih dari pembalut sekali pakai ke menstrual cup. Apa saja sih mitos dan fakta mengenai menstrual cup? Berikut penjelasannya.
- Pakai Menstrual Cup Bikin Mandul
Sempat ramai di kalangan masyarakat mengenai menstrual cup bisa memicu infertilitas atau kemandulan. Namun hal tersebut hanya lah mitos. Menurut Andon Hestiantoro, Dokter Spesialis Kandungan di RSCM, mengatakan bahwa darah haid tidak akan tertimbun di vagina saat menggunakan menstrual cup dikarenakan aliran darah akan mengalir dan tertampung di menstrual cup.
- Menstrual Cup Dapat Merenggut Keperawanan
Menstrual di letakan jauh di bawah mulut rahim sehingga tidak merusak selaput dara. Namun, di sarankan bagi perempuan yang belum menikah untuk memilih ukuran yang pas dan memasukan menstrual cup tidak terlalu dalam.
- Darah akan Berbalik ke Rahim Saat Menstrual Cup Penuh
Riyana Kadarsari, Dokter Specialis Kandungan di Bintaro Women Children and Clinic, mengatakan bahwa darah haid tidak akan refluks atau berbalik ke rahim. Pengguna menstrual cup hanya perlu mengeluarkan darah 3-4 jam sekali agar terhindar dari kebocoran saat menggunakan menstrual cup.
- Menstrual Cup Mengganggu Saat Buang Air Kecil
Lubang saluran kencing dan vagina berbeda. Menstrual cup ditempatkan di dalam vagina sehingga tidak akan menganggu saat buang air kecil. Namun pemilihan ukuran menstrual cup yang kurang tepat kemungkinan akan mengganggu saat buang air kecil. “Kalau terlalu besar lalu mendorong kedepan dan ukuran tidak pas bisa menganggu buang air kecil” imbuh Andon.
- Pengguna Kontrasepsi Jenis IUD Sebaiknya Tidak Menggunakan Menstrual Cup
Sempat menjadi perdebatan mengenai informasi perempuang yang menggunakan kontrasepsi jenis IUD dilarang menggunakan menstrual cup dikarenakan darah haid yang keluar lebih banyak dan menstrual cup tidak dapat menampung darah haid tersebut padahal fakta nya tidak.
“Justru biasanya, menstruasi akan lebih lama karena menggunakan IUD. Kalau biasanya menstruasi cukup 5-6 hari dan hari ketujuh bersih, saat pakai IUD bisa sampai 10 hari. “Namun jumlah darah per harinya enggak jauh lebih banyak, menstrual cup tetap bisa menampung,” imbuh Andon.
Menstrual cup bisa menjadi pengganti alternatif pembalut sekali pakai karena di nilai ramah lingkungan dan aman secara medis. Walaupun begitu, tetap memperhatikan kualitas menstrual cup yang digunakan dan terjamin mutu nya. Seperti dengan mengecek kualitas yang sesuai dengan izin BPOM (Badan Pengawasan Obat dan Makanan). Bagaimana WEI Fellas? Tertarik menggunakan menstrual cup?
Referensi
Fadli, R. (2021, Maret 24). Sebelum Mencoba Menstrual Cup, Ketahui 5 Fakta Ini. Retrieved from https://www.halodoc.com/artikel/sebelum-mencoba-menstrual-cup-ketahui-5-fakta-ini.
Penulis: Maytsa Thifal Qonita
Editor: Desy Putri R.