Oleh: Laras Adinda Nabila
Editor: Laras Adinda Nabila
Ilustrasi Masturbasi pada Perempuan (tirto.id)
Meskipun menjadi ekspresi seksualitas yang menyenangkan dan umum, masturbasi tetap sangat terstigma dalam masyarakat kita, khususnya masturbasi pada perempuan yang dianggap melenceng dari norma. Namun, menurut penelitian dari Carvalheira dan Leal dalam Journal of Sex and Marital Therapy mengungkapkan bahwa mayoritas perempuan melakukan masturbasi, dengan prevalensi yang dilaporkan secara konsisten berkisar sekitar 60-65%.
Jadi, dapat dikatakan bahwa masturbasi merupakan aktivitas merangsang dengan menyentuh atau meraba organ seksual diri sendiri. Masturbasi digambarkan sebagai faktor yang berkontribusi positif terhadap kemampuan perempuan untuk menikmati hubungan seksual. Namun, terdapat sikap negatif tentang masturbasi, terutama ditularkan melalui budaya Yahudi-Kristen serta Islam yang cenderung berpendapat bahwa masturbasi masih tetap distigmatisasi, dan juga sering mengarah pada perasaan bersalah dan malu.
Alasan perempuan melakukan masturbasi
Masturbasi pada perempuan dapat dikonseptualisasikan sebagai perlawanan terhadap norma-norma feminin tradisional dan juga dapat memberdayakan perempuan.
Dilansir dari Psychology of Women Quarterly, dikatakan bahwa perempuan yang melakukan masturbasi cenderung memiliki harga diri yang lebih tinggi dan citra tubuh yang lebih positif. Ada juga bukti yang menunjukkan bahwa masturbasi berkorelasi dengan fungsi seksual yang lebih baik secara keseluruhan, menunjukkan bahwa masturbasi pada perempuan harus dilihat sebagai perilaku yang produktif dan sehat.
Oleh karena itu, terdapat berbagai latar belakang perempuan melakukan masturbasi dengan tujuan positif. Banyak perempuan melaporkan masturbasi untuk meredakan ketegangan seksual mereka sendiri atau untuk memberikan diri mereka relaksasi. Sedangkan perempuan lainnya melakukan masturbasi murni untuk kesenangan fisik saja.
Masturbasi juga dapat memberdayakan perempuan dengan menyediakan sarana untuk belajar lebih banyak tentang tubuh, keinginan, dan sensasi mereka. Hal ini dikarenakan jenis eksplorasi seksual di kalangan perempuan secara sosial seringkali diremehkan.
Perempuan yang melakukan masturbasi mungkin mengalami peningkatan kepercayaan dan kenyamanan seksual dengan tubuh mereka karena dapat memperoleh lebih banyak pengetahuan tentang anatomi genital dan respons seksual mereka.
Studi dari Lauman juga menunjukkan bahwa, alasan masturbasi pada perempuan dapat dikelompokkan menjadi lima alasan utama: (a) kesenangan seksual, (b) untuk belajar lebih memahami tubuh mereka, (c) sebagai sexual release, (d) untuk menggantikan sex partner, dan (e) karena ketidakpuasan seksual umum dari pengalaman seksual mereka.
Dampak masturbasi berlebihan pada perempuan
1. Dampak Psikis
- Kecanduan Masturbasi
Masturbasi berlebihan bisa mengakibatkan kecanduan. Namun frekuensi untuk bisa dikatakan candu akan berbeda pada tiap orang. Sebagian perempuan yang melakukan masturbasi sebanyak 3 kali dalam sehari mungkin masih bisa produktif untuk melakukan aktivitas lain. Namun ini mungkin tidak berlaku pada perempuan lain.
- Kesehatan Mental
Harus diakui masih ada pandangan negatif, mitos menyesatkan seputar seks dan masturbasi yang bisa berdampak secara psikologis. Belum kemudian ada benturan dengan nilai agama, moral dan budaya sehingga orang merasa malu dan bersalah tiap kali selesai masturbasi.
2. Dampak Fisik
- Luka pada selaput dara
Masturbasi secara medis akan berbahaya apabila dilakukan dengan menggunakan jari atau alat pada vagina, yang dapat membuat selaput dara (hymen) robek karena jarak selaput dara dengan bibir vagina paling luar hanya 1-2 cm dan dikhawatirkan juga bila terjadi luka dan lecet yang menyebabkan infeksi di vagina hingga mengalami Infeksi Saluran Reproduksi (ISR).
- Penyakit menular seksual dan infeksi
Meskipun masturbasi umumnya lebih aman dalam hal penyebaran infeksi menular seksual, masih ada resikonya. Saat berbagi mainan, pilih bahan keras yang tidak keropos untuk memudahkan pembersihan. Mainan seperti dildo sebaiknya menggunakan kondom, dan setelah setiap kali digunakan, buang kondom dan bersihkan mainannya.
Masturbasi memiliki beberapa keuntungan bagi perempuan
1. Melepaskan hormon kesenangan
Nicole Prause, seorang ahli saraf yang mempelajari perilaku seksual dan fisiologi mengatakan masturbasi dapat meningkatkan aliran darah ke seluruh tubuh dan melepaskan bahan kimia otak yang disebut endorfin. Hal tersebut menjelaskan mengapa masturbasi menimbulkan suasana hati yang senang meskipun tidak mencapai orgasme. “Ini menghilangkan rasa khawatir dari pikiran Anda sambil mengaktifkan area otak yang berhubungan dengan kesenangan,” ucap Prause.
2. Lebih banyak orgasme
Perempuan umumnya klimaks lebih cepat dan mudah selama masturbasi daripada seks. Sebuah penelitian kecil yang diterbitkan pada tahun 2014 di International Journal of Impotence Research, para peneliti melaporkan bahwa 35% perempuan yang secara teratur mencapai klimaks saat berhubungan seks juga melakukan masturbasi dibandingkan dengan hanya 9% perempuan yang mencapai klimaks saat berhubungan seks dan tidak melakukan masturbasi.
3. Lebih sedikit kram saat menstruasi
Selama menstruasi, rahim perempuan berkontraksi dan ini menyebabkan kram yang menyakitkan. Tetapi orgasme meningkatkan aliran darah ke vagina dan melepaskan endorfin, yang bisa meredakan kram. Ini adalah alasan yang sama mengapa olahraga juga dapat membantu menghilangkan kram menstruasi.
4. Alternatif saat hamil
Perempuan yang sedang hamil mungkin lebih menikmati masturbasi daripada seks dengan pasangan. Hal ini karena seks dengan pasangan bisa lebih canggung tergantung pada tahap kehamilan seorang perempuan. Selain itu, beberapa pasangan laki-laki khawatir akan menyakiti janin, jadi masturbasi dapat menjadi solusi.
5. Meningkatkan kehidupan seks
Yvonne K. Fulbright, seorang peneliti seksualitas, mengatakan masturbasi bagi perempuan dapat meningkatkan kehidupan seks dan tingkat percaya diri. Saat mengalami kesulitan orgasme, masturbasi adalah cara privat dan bebas stres untuk mencoba berbagai jenis sentuhan dan tekanan yang dapat membantu perempuan mencapai klimaks.
6. Meredakan masalah seks setelah menopause
Banyak kehidupan seksual perempuan berubah saat datang masa menopause atau masa saat tidak terjadi lagi menstruasi. Menurut Judi Chervenak, Ginekolog di Pusat Kesehatan New York, masturbasi dapat meredakan masalah tersebut. Chervenak mengatakan bahwa vagina dapat menyempit yang membuat hubungan intim lebih menyakitkan. Namun, masturbasi terutama dengan pelumas berbasis air dapat membantu mencegah penyempitan, meningkatkan aliran darah, serta meningkatkan hasrat seksual.
Referensi
Birch, J. (2021, August 19). Is Masturbation Healthy? Benefits and Side Effects. Insider. Retrieved July 22, 2022, from https://www.insider.com/guides/health/sex-relationships/is-masturbation-healthy
BKKBN. (2005). Remaja dan Kesehatan Reproduksi. Pusat Pelatihan Pegawai dan Tenaga Program. Jakarta: BKKBN.
Bowman, C. P. (2014). Women’s Masturbation: Experiences of Sexual Empowerment in a Primarily Sex-Positive Sample. Psychology of Women Quarterly, 38(3), 363–378. https://doi.org/10.1177/0361684313514855
Carvalheira, A., & Leal, I. (2013). Masturbation Among Women: Associated Factors and Sexual Response in a Portuguese Community Sample. Journal of Sex & Marital Therapy, 39(4), 347–367. doi:10.1080/0092623x.2011.628440
CNN Indonesia. (2021, June 27). Bahaya Masturbasi Berlebihan Pada Psikis dan Fisik. CNN Indonesia. Retrieved July 22, 2022, from https://www.cnnindonesia.com/gaya-hidup/20210624192214-255-659079/bahaya-masturbasi-berlebihan-pada-psikis-dan-fisik
Laumann, E. O., Gagnon, J., Michael, R., & Michaels, S. (1994). The social organization of sexuality: Sexual practices in the United States. Chicago, IL: University of Chicago Press.
Maarif, N. (2019, April 24). Lima Hal yang Mungkin Tak Diketahui Soal Masturbasi Perempuan. Tirto.ID. Retrieved July 22, 2022, from https://tirto.id/dm33